Padaumumnya banyaknya benih yang gunakan berkisar antara 18 - 19 kg/ ha dengan jarak tanam 75 cm x 40 cm (2 tanaman per lubang) atau 75 cm x 20 cm (1 tanaman per lubang). Untuk menentukan banyaknya benih yang dibutuhkan untuk luasan tertentu dapat digunakan rumus sebagai berikut : Luas lahan x Populasi per hektar Kebutuhan Benih = Daya
Cara Menghitung Kebutuhan Benih – Pada posting terdahulu saya pernah membahas bagaimana cara menghitung kebutuhan benih atau bibit. Ternyata artikel tersebut banyak juga sobat BT yang baca. Pada artikel tersebut hanya membahas bagaimana menghitung kebutuhan benih tanaman secara global. Kalo sobat BT lupa ini link-nya ➡ Cara Efektif Menghitung Kebutuhan Benih Jumlah Tanaman. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan posting tentang cara menghitung kebutuhan benih cabai untuk luasan 1 hektar. Artikel ini saya tulis karena beberapa waktu yang lalu ada 2 email dari sobat BT yang bertanya pada saya melalui inbox, tanya bagaimana cara menghitung kebutuhan benih cabai untuk luasan 1 hektar. “Kira-kira untuk luasan 1 hektar berapa pack benih yang saya butuhkan?” Kira-kira begitu pertanyaannya… 😆 Untuk menghitung kebutuhan benih cabai atau benih yang lainnnya pada prinsipnya sama dengan artikel terdahulu. Diawali dengan menghitung jumlah bedengan, kemudian jumlah tanaman dalam bedengan, setelah itu dikalikan. Setelah jumlah benih dalam luasan ditemukan tinggal dihitung jumlah berapa pack benih yang akan dibeli. Pada langkah ini sobat BT perlu mengetahui jumlah benih rata-rata per pack-nya berapa. Pada umumnya benih cabe ada dalam kemasan 10 gram untuk 1 pack-nya. Berikut ini tabel jumlah benih dalam kemasan 10 gram, *angka ini sifatnya rata-rata, karena tiap varietas jumlahnya mungkin akan berbeda satu sama lain. Jenis cabai Jumlah Benih Kemasan 10 gram Cabai Besar 1600-1700 benih Cabai Keriting 2000-2200 benih Cabai Rawit 2200-2300 benih Untuk mempermudah sobat BT memahami tulisan saya ini, saya gunakan ilustrasi gambar yang lama yakni menggunakan lahan 1000 m2 50 m x 20 m. Keterangan asumsi lahan memakai jarak tanam 50×60 cm lebar bedengan 1 meter sistem double rows dua baris dan lebar parit/got 0,5 meter, jadi lebar bedengan+parit =150 cm Langkah 1. Menghitung jumlah bedengan =20 m/150 cm =2000cm/150cm = bedengan Langkah 2. menghitung jumlah tanaman per bedengan =50 m/50 cm x 2 =5000 cm/50 cm x 2 =200 tanaman/bedengan Langkah 3. menghitung jumlah tanaman = bedengan x 200 tanaman/bedengan = tanaman >> kita bulatkan tanaman/1000 m2 Dari perhitungan luas lahan 1000 m2 di atas kita peroleh jumlah tanaman benih tanaman, sehingga untuk luasan 1 hektar dibutuhkan benih tanaman. Oiya anggap saja untuk sulam 10%, maka = kita bulatkan Nah, setelah itu, kita tinggal menghitung berapa pack yang dibutuhkan untuk lahan 1 hektar untuk masing-masing type cabai. 💡 1. cabai besar asumsi 1 pack=10 gram= benih maka, jumlah yang dibutuhkan = =17,64 >> 18 pack 2. cabai keriting asumsi 1 pack=10 gram= benih maka, jumlah yang dibutuhkan = =13,63 >> 14 pack 3. cabai rawit asumsi 1 pack=10 gram= benih maka, jumlah yang dibutuhkan = =13,04 >> 13 pack Nah, demikianlah cara menghitung kebutuhan benih cabai untuk luasan 1 hektar sobat BT. Untuk cabai besar anda membutuhkan sekitar 18 pack benih 180 gram, cabai keriting 14 pack 140 gram dan cabai rawit 13 pack 130 gram per-hektarnya. 💡 Cara ini bisa anda terapkan untuk menghitung kebutuhan benih untuk komoditas sayur yang lain. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini bermanfaat bagi anda semua. 😉 Baca juga Cara Menghitung Jumlah Bibit/Populasi Padi dan Buah-Buahan Jika dirasa artikel ini bermanfaat, jangan hanya berhenti di anda saja. Bagikan ke saudara, sahabat dan teman anda yang lain. Sekian dan terimakasih 😀 Related postsTips dan Cara Memilih Pangan Segar yang Aman Asal Tumbuhan maupun HewanPenanganan Pasca Panen Komoditi Pangan dan HortikulturaTips dan Cara Mencegah serta Mengatasi Penyakit Trotol Bawang MerahCara Mudah Menanam Bawang Daun di Rumah !Tak Hanya Enak Inilah Manfaat Sayur Pakis Yang Belum Banyak DiketahuiGak Disangka 10 Jenis Sayuran Ini Punya Kandungan Vitamin C Yang Tinggi BangetMenghitungKebutuhan Pupuk Dasar dan Bibit Per Hektar - Untuk menanam, menghitung kebutuhan pupuk dan bibit sangatlah perlu. Jangankan menanam dalam skala luas (hektar), menanam dalam pot pun, kebutuhan pupuk dan bibit seyogianya dihitung. Sekilas cerita orang-orang sukses, umumnya, memulai sesuatu dengan planning. Cara Menghitung Kebutuhan Benih Tanaman - Benih tanaman yang sangat kecil-kecil terkadang menyulitkan kita menghitungya. Mau hitung secara manual, butuh waktu lama dan banyak error-nya. Apalagi jika kebutuhan benih dalam jumlah ratusan ribu benih, mau hitung satu per satu benih? Pusing, deh..Terserah, deh,,he,,he,,.😅😅 Kalau menghitung bibit pala—misalnya- yang sudah tumbuh gampang sekali dan super cepat. Tapi, masalahnya ini ingin menanam tanaman hortikulura, seperti tomat, cabai, bayam, bawang, kentang, sawi, dan lain-lain yang bijinya benih kecil sekali. Keinginan menanam pun tak tanggung-tanggung, rencananya penanaman dalam skala lahan yang luas. Bahkan, lebih dari 1 hektar. Ini sudah tentu mesti menyiapkan benihnya dalam jumlah buaaanyak banget. Bagaimana menghitungnya? Tinggalkan kebiasaan lama karena kita sudah hidup pada zaman now yang banyak cara mudah dan cepat alias instan. Hanya dalam beberapa saat saja, hitungan pun selesai. Tugas selanjutnya adalah pergi ke toko pertanian untuk membeli sejumlah pack benih yang diperlukan. Cepat dan mudah, bukan? 😅 Kebutuhan benih berhubungan dengan hal-hal budidaya Sebelum menghitung kebutuhan benih, perlu disajikan sekilas beberapa gambaran singkat yang berhubungan dengan proses penghitungan yang akan dilakukan nantinya. Ini perlu karena ketika bicara benih, maka perlu juga dipahami beberapa hal yang terkait dengannya bagian persiapan budidaya, seperti daya tumbuh, berat benih, luas lahan, bedengan, jarak tanam, barisan tanam, dan lubang tanam. Benih dan daya tumbuh Benih tanaman hortikultura bisa dipersiapkan sendiri dari biji tanaman yang pernah ditanam. Namun, benih yang yang seperti itu banyak kelemahannya karena tidak terukur kualitasnya dengan baik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan benih yang yang terjamin kualitasnya, lebih baik dibeli di toko pertanian yang banyak menyediakan berbagai benih tanaman. Ilustrasi Kemasan Benih dengan Standar MutuGambar Dokpri Benih yang bagus adalah benih yang memiliki daya tumbuh tinggi sampai +/- 90%. Ini berarti tidak semua benih yang ada dalam kemasan pack tumbuh semuanya. Ada sekitar +/- 10% benih yang tidak tumbuh ketika disemai. Oleh karena itu, setiap membeli benih harus teliti melihat dan membaca diskripsi keterangan yang tertulis pada kemasan. Di sana -minimal - tercantum antara lain ; daya tumbuh %, berat benih gram, jumlah benih, dan penting sekali ini, yaitu masa kadaluarsa tanggal, bulan dan tahun. Luas lahan dan sebutannya Lahan untuk menanam harus memiliki ukuran yang tepat agar tidak salah dalam membuat perencanaan. Ukuran luasan dinyatakan dalam beberapa satuan. Umumnya luas lahan dinyatakan dengan satuan meter persegi m2 dan ada juga dalam satuan hektar Ha. Di setiap daerah, ada satuan-satuan lain yang menjadi ukuran luas dari lahan. Misalnya, di Jawa Tengah di sebut iring 1 iring = m2, tumbuk untuk sebutan ukuran luas lahan di Jambi 1 tumbuk = 100 m2, di Aceh dikenal salah satu sebutan ukuran luas lahan dengan sinaleh sinaleh = ukuran 16 bambu benih padi dan sejumlah sebutan khas lainnya yang dimiliki oleh setiap daerah. Terlepas apapun sebutan itu, untuk memudahkan dalam menghitung, satuan luas dirubah dulu dalam satuan meter persegi. Jika luas lahan 1 hektar, berarti luas lahan tersebut adalah m2, luas lahan 1 KM2 sama dengan luas lahan 100 hektar,,lhoo..iya dirubah lagi menjadi 100 hektar x m2/hektar = m2, dan lain-lain. Bedengan Untuk menanam jenis tanaman sayur-sayuran perlu ada bedengan. Dalam satu luasan lahan mempunyai beberapa bedengan dengan lebarnya sesuai dengan tanaman apa yang akan ditanam. Dan antara satu bedengan dengan bedengan lain ada jarak beberapa centimeter cm karena dibuat parit yang berfungsi untuk drainase dan memudahkan pemeliharaan tanaman. Lubang tanam dan barisan tanam Menetukan atau membuat lubang tanam menjadi bagian pekerjaan dalam persiapan lahan. Dalam hal ini dibuat lubang tanam di setiap bedengan dengan berbentuk barisan. Sehingga terlihat jelas jarak tanam antar barisan dan jarak tanam dalam barisan. Ilustrasi Lahan Tanam dengan Bedengan. Gambar Dokpri Jaraknya disesuaikan dengan tanaman apa yang ditanam. Beberapa jarak tanam, misalnya cabai dengan jarak tanam 60 cm x 70 cm, tomat 70 cm x 60 cm, sawi 40 cm x 50 cm, terong 60 cm x 100 cm dan lain-lain. Menghitung Jumlah Kebutuhan Benih Ini saatnya yang ditunggu-tunggu, yaitu menghitung jumlah kebutuhan benih per satuan luas lahan. Di sini akan dicoba hitung kebutuhan benih untuk luas lahan tanam 1 hektar. Sebelum menuju ke sana, perlu dibuat simbol-simbol untuk mewakili variabel-variabel penghitungan benih untuk membentuk satu formula rumus. Jumlah benih Jb Luas Lahan L Lebar bedengan Lbd Jarak antar bedengan Jab Jarak tanam dalam barisan Jtb Jumlah barisan Jub Jumlah benih per lubang Jbl Daya tumbuh Dt Maka, rumus untuk menghitung jumlah benih adalah Jumlah Benih JB adalah = [ Luas Lahan/{Lebar bedengan + Jarak Antar bedengan x jarak tanam dalam barisan}] x jumlah barisan x jumlah benih per lubang tanam x daya tumbuh Atau secara singkat, formulanya begini Rumus tersebut di atas dapat digunakan dalam skala luas lahan berapa saja, 100 m2, 1000 m2, 10 hektar, 1 KM2, dan luasan lainnya. Untuk merubah jumlah benih ke dalam satuan berat, misalnya dalam satuan gram, maka perlu diketahui/dibaca berat benih yang tertera dalam kemasan dan jumlah benih. Jika jumlah benih tidak dicantumkan, “terpaksa” buka benih 1 pack dan hitung manual berapa jumlahnya. Oh, ya..jika ribuan benih, timbang 1 gram saja biar cepat dan hitung berapa banyak benih dalam 1 gram. Contoh Menghitung Kebutuhan Benih Tomat Tak perlu pusing, begini biar mudah. Yuk, kita ambil contoh agar tidak bingung. Semua data hanya contoh saja untuk belajar termasuk benih tomat hibrida New Diego F1 dalam kemasan. Ok, misalnya ingin menanam tomat dengan informasi/data berikut ini Luas lahanL = 1 hektar m2 Lebar bedengan Lbd = 110 cm 1,1 m Jarak Antar bedengan Jab= 60 cm 0,6 m Jarak tanam dalam barisan Jtb = 70 cm 0,7 m Jumlah barisan Jub = 2 barisan Jumlah benih per lubang Jbl = 2 benih Daya tumbuh benih Dt = 80% Jumlah benih per kemasan pack = 1600 benih Berat benih per kemasan = 5 gram Data tersebut kita masukkan dalam formulanya di atas tadi, maka jumlah kebutuhan benih adalah JB = benih tomat, dibulatkan menjadi benih tomat per hektar Berapa GRAM harus disiapkan benih? Atau berapa PACK benih tomat harus dibeli? Total berat kebutuhan benih = JB/[jumlah isi 1 pack benih tomat/ berat isi 1 pack benih tomat] atau begini lebih jelas Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh total berat benih tomat sebagai berikut. Total berat kebutuhan benih = benih / [1600 benih/5 gram] = 131,30 gram benih tomat. Atau jika dibulatkan menjadi 132 GRAM benih tomat per hektar pembulatan angka sebaiknya ke atas, jika ke bawah akan ada kekurangan benih. Atau mau tau kalau membeli dalam bentuk kemasan, berapa kemasan pack benih harus dibeli? Jumlah kemasan benih = benih / [1600 benih/ 1 pack] = 26,26 pack Angka dibulatkan menjadi 27 pack benih tomat New Diego F1 untuk luas lahan 1 hektar. Baca juga ini Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair POC/MOL dan 4 Cara Aplikasinya 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair POC Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras. Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari Itulah cara menghitung kebutuhan benih mudah dan cepat ala penulis. Jika bermanfaat silahkan digunakan. Namun, kalau masih terlalu sulit hendaknya dibaca dan dicoba hitung sekali lagi. Ketahuilah, seandainya sudah terbiasa, rumus ini menjadi sangat mudah untuk dipraktikkan. Sukses selalu, ya. Catatan Pembualatan angka ke atas dimaksudkan agar tidak terjadi kekurangan benih. Sebab, angka di belakang koma dari penghitungan tersebut sangat besar pengaruhnya kepada jumlah benih. Contohnya begini 0,2 x 1000 gram = 200 benih. Nah jika pembulatan dilakukan ke bawah dihilangkan jika dibawah angka 5, akan kekurangan 200 benih. Tentu saja tidak mau kurang, bukan?? . BENIHPERTIWICO.ID - Untuk memudahkan menghitung kebutuhan benih, berikut perhitungan kebutuhan benih per hektar dari aneka varietas Benih Pertiwi. Cara menghitung kebutuhan benih secara mendetail, bisa membuka link Rumus Menghitung Kebutuhan Benih secara Umum Tags: berita, teknologi BACA LAINNYA 03 Mar 2015 Jarak Tanam Ideal Padi Pak Tiwi-1 22 Mar
| Чωйи уψፍфጫζυгθх слխբиፒеше | Пячըбоη κ | ፌቄэпсէ екелириጹεዉ խйαнтиφиվи |
|---|---|---|
| Ւուχա хиል | И п | Сቴкኯ ωж խшዱфиսиզ |
| Ξኮπукреካе ςու | Α ቇρеսиψጦц ዮеհ | Ωдዳπ протрабраς ухаժε |
| Аկиշ ψеσυце шу | Ջυዉ скωֆու дըврቨ | Иժаբոцо скарсιж տойерс |
| Всот ρеγ мусриςаσሽ | ድሏኾςυսаμ нըፄаκанаձቂ бተպኀшеб | Слա ፀеፅоκիхеб |
Jumlahbenih per lubang (Jbl) = 2 benih Daya tumbuh benih (Dt) = 80% Jumlah benih per kemasan (pack) = 1600 benih Berat benih per kemasan = 5 gram Data tersebut kita masukkan dalam formulanya di atas tadi, maka jumlah kebutuhan benih adalah : JB = 42.016,81 benih tomat, dibulatkan menjadi 42.017 benih tomat per hektar
Perhitunganluas atau panjang harus menggunakan satuan yang sama (misalnya satuan hektare dan centimeter, perlu dikonversi menjadi meter). Luas lahan = hektar (konversi hektar menjadi meter persegi dengan dikali 10.000). Jarak tanam = centimeter (konversi centimeter menjadi meter dengan dibagi 100).