🎣 Materi Parenting Wali Murid Paud

KurikulumMerdeka memiliki materi yang diajarkan lebih sederhana dan mendalam. Mulai kelas 4 SD mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial digabung. Dalam dokumen resminya, struktur Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu pembelajaran intrakurikuler dan Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).. The purpose of this community service program is to assist the managers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of child development, namely aspects of religious and moral values, physical and motoric aspects, cognitive aspects, social emotional aspects, language aspects and art aspects found in students. through the implementation of parenting programs for parents. This service method uses mentoring and counseling with the target being the managers and teachers of PAUD Al-Akram. The result of this service program is that after 6 months of mentoring to managers and teachers, Al Akram PAUD already has a routine schedule of once every 2 weeks for parenting activities for parents of students with parenting material plans that are quite systematic and structured using a learning approach. adults and according to the character of the local community. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 83Implementasi Program Parenting bagi Orang Tua Siswa di PAUD Al-Akram DesaSepapan Kabupaten Lombok TimurSuharyani*, Ni Ketut Alit Suarti, I Wayan Tamba,I Made Gunawan, Farida Herna AstutiFakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi FIPP Universitas Pendidikan Mandalika*Corresponding Author suharyani The purpose of this community service program is to assist themanagers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of childdevelopment, namely aspects of religious and moral values, physical andmotoric aspects, cognitive aspects, social emotional aspects, language aspectsand art aspects found in students. through the implementation of parentingprograms for parents. This service method uses mentoring and counseling withthe target being the managers and teachers of PAUD Al-Akram. The result ofthis service program is that after 6 months of mentoring to managers andteachers, Al Akram PAUD already has a routine schedule of once every 2 weeksfor parenting activities for parents of students with parenting material plans thatare quite systematic and structured using a learning approach. adults andaccording to the character of the local HistoryReceived 12-03-2021Reviewed 19-04-2021Accepted 24-04-2021Published 05-05-2021Key WordsParenting Program, Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini dalah untukmendampingi pengelola dan guru PAUD Al Akram dalam memaksimalkan 6aspek perkembangan anak yaitu aspek nilai Agama dan Moral, aspek fisik danmotoric, aspek kognitif, aspek sosial emosional, aspek bahasa dan aspek seniyang terdapat pada anak didik melalui pelaksanaan program parenting bagiorang tua. Metode pengabdian ini menggunakan pendampingan dan penyluhandengan sasaran adalah pengelola dan guru PAUD Al-Akram. Hasil programpengabdian ini yakni setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulan terhadappengelola dan guru, PAUD Al Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2minggu sekali untuk kegiatan parenting kepada orang tua siswa dengan rencanamateri-materi parenting yang sudah cukup sistematis dan terstruktur denganmenggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa serta sesuai dengankarakter masyarakat ArtikelDiterima 12-03-2021Direview 19-04-2021Disetujui 24-04-2021Diterbitkan 05-05-2021Kata KunciProgram Parenting, to Cite Suharyani, S., Alit Suarti, N., Tamba, I., Gunawan, I., & Astuti, F. 2021. Implementasi ProgramParenting bagi Orang Tua Siswa di PAUD Al-Akram Desa Sepapan Kabupaten Lombok Timur. JurnalPengabdian UNDIKMA, 21, 83-90. doi is an open-access article under the CC-BY-SA nonformal yang termaktub dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan nasional menyebutkan bahwa Pendidikan nonformaldiselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yangberfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangkamendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkanpotensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilanfungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Salah satu jenis programpendidikan yang diselenggarakan dalam pendidikan nonformal adalah pendidikan anak usiadini PAUD. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 84Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjangpendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejaklahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsanganpendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalurformal, nonformal dan informal. Pemberian rangsangan pada anak usia dini tidak hanyamembutuhkan peran tutor saja, akan tetapi peran dan pola asuh orang tua dalam keluargasangat dibutuhkan demi mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, salah satunya adalahmelalui kegiatan asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan menggunakanteknik dan metode yang menitikberatkan pada kasih saying dan ketulusan cinta yangmendalam dari orang tua. Pola asuh tidak akan terlepas dari adanya sebuah merupakan suatu kesatuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat tinggalyang ditandai oleh adanya kerjasama ekonomi dan dan mempunyai fungsi untuk melanjutkanketurunan sampai mendidik dan membesarkannya Wijaya dalam Darokah dan Safaria, 2005dalam Muhammad Takdir Ilahi, 2013Abdullah Nashih Ulwan membagi tanggung jawab orang tua dalam mendidikbersentuhan langsung dengan pendidikan Iman, pendidikan moral, pendidikan fisik,pendidikan rasio/akal, pendidikan kejiwaan, pendidikan social dan pendidikan dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalahpendidik yang pertama dan utama dalam keluarga. Syaiful Bahri Djamarah, 2004.Peran utama yang dapat dilakukan orang tua dalam mengembangkan karakter berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram. Tanpa ketentraman,akan sukar bagi anak untuk belajar apa pun dan anak akan mengalami hambatan dalampertumbuhan jiwanya. Ketegangan dan ketakutan adalah wadah yang buruk bagiperkembangan karakter menjadi panutan yang positif bagi anak sebab anakbelajar terbanya dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. Karakter orangtua yang dierlihatkan melalui perilaku nyata merupakan bahan pelajaran yang akan diserapanak. Ketiga, mendidik anak artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkananak agar berperilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkannya. Gunadi, 2008 M. dalamAmini, 2008Program parenting yang menjadi salah satu program dalam penguatan kehidupankeluarga dan masyarakat Indonesia, memberikan salah satu penguatan dalam kehidupanmasyarakat, terutama perkembangan anak usia dini, metode pengasuhan dan pola komunikasiyang dijalankan oleh sebagian besar masyarakat. Pendekatan yang tepat dalam pendidikankeluarga diharapkan memberikan hasil berupa penguatan untuk aksesibilitas masyarakatuntuk peningkatan kualitas kehidupan melalui penguatan keluarga. Tidak hanyamenggunakan pendekatan ekonomi, melainkan dengan menggunakan pendekatan pendidikanyang diharapkan jauh lebih mampu membentuk karakter masyarakat Indonesia ke program parenting menjadi salah satu metode dalam membangunkarakter kehidupan yang ada di tengah masyarakat global. Karena kualitas hubungankeluarga menjadi salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat yang salingmendukung satu sama lain. Dengan adanya paradigma pembangunan berkelanjutan menjadisalah satu indikator utama pembangunan masyarakat saat ini, maka salah satu upaya yangdilakukan adalah dengan mengembangkan serangkaian kegiatan yang secara konsistendilakukan untuk mengubah, membangun paradigma masyarakat mengenai konteks kualitaskehidupan yang harus dilakukan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kehidupan Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 85masyarakat itu sendiri. Termasuk mengenai program keayahbundaan yang diharapkan dapatmemberikan warna baru dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat terutama prosespendampingan dan membangun kesadaran pendidikan keluarga sebagai komponen utamadalam pembangunan merupakan upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga denganmemanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang berbentukkegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orangtua dan anak-anak mereka yang meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut memberi makannourishing, memberi petunjuk guiding, dan melindungi protecting anak-anak ketikamereka tumbuh dan PAUD Al-Akram belum memiliki jadwal yang rutin untuk pelaksanaan kegiatanparenting, hanya sifatnya temporer saja yaitu ketika ada kegiatan-kegiatan tasyakkurankelulusan siswa dan pada agenda-agenda rapat orang tua dalam agenda pengembanganlembaga ke depan baru diselipkan kegiatan parentingnya. Adapun materi yang disampaikanjuga hanya sebatas pengasuhan anak sangat umum saja karena yang menjadi nara sumbernyaadalah pengelolanya yang pengetahuannya tentang parenting masih sangat pengetahuan orang tua tentang pengasuhan maupun tumbuh kembang anakusia dini sangat terbatas disebabkan karena tingkat pendidikannya yang rata-rata lulusSekolah Dasar dan bahkan banyak diantaranya yang tidak pernah mengenyam pendidikanbaik di sekolah formal maupun nonformal. Demikian pula dengan mata pencaharian merekayang rata-rata petani dan ibu rumah tetapi salah satu potensi yang dimilikiadalah keinginan yang kuat untuk melihat anak-anaknya menjadi orang yang berhasil baik dibidang pendidikan secara umum maupun di bidang dasar inilah kami inginmelakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di PAUD permasalahan di atas, maka solusi yang telah dilakukan adalah denganmelakukan pendampingan kepada pengelola PAUD dan guru-guru secara berkala yaitu 2bulan sekali selama 6 bulan untuk memberikan penguatan-penguatan seputar metodepenyampaian maupun materi-materi parenting standar yang perlu diberikan kepada orang tuasiswa untuk membantu guru dalam memaksimalkan 6 aspek perkembangan anak yaitu aspeknilai Agama dan Moral, aspek fisik dan motoric, aspek kognitif, aspek social emosional,aspek bahasa dan aspek seni yang terdapat pada anak didik di PAUD Al-Akram. Kami telahmenyarankan kepada pengelola dan guru agar membuat jadwal secara rutin untuk kegiatanparenting kepada orang tua siswa dengan penyampaian materi-materi parenting secarasistematis dan terstruktur dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karaktermasyarakat yang ada di desa Sepapan desa Jerowaru. Disamping itu kami juga kamiberusaha untuk memberikan penyuluhan secara langsung kepada orang tua siswa tentangparenting dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip pendidikan orang PengabdianMetode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode pendampinganyang diberikan kepada Pengelola dan guru-guru PAUD Al-Akram, metode pendampingan inidigunakan dengan pendekatan partisipatif Rizka & Tamba, 2019; Sri et al. 2016, selaindengan pendampingan juga menggunakan metode penyuluhan materi yang diberikan bagiorang tua siswa. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan yang terbagidalam tiga tahap yaitu 1 tahap perencanaan, 2 tahap pelaksanaan, 3 tahap evaluasi. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 86Hasil Pengabdian dan PembahasanProgram pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di PAUD Al-Akram desaSepapan, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Pada tahap pelaksanaan, telahdilakukan kegiatan pendampingan kepada pengelola dan guru tentang pentingnya programparenting bagi orang tua siswa dalam membantu memaksimalkan perkembangan potensiyang terdapat pada anak usia dini. Tahap pelaksanaan ini telah dilakukan selama 6 bulandengan intensitas kegiatan pembinaan setiap 2 bulan sekali yang dalam pelaksanaannyadibantu oleh mahasiswa UNDIKMA program Studi PLS yang sekaligus menjadi guru diPAUD Al-Akram yang terlibat dalam program pengabdian kepada masyarakat. Dandilanjutkan dengan penyajian materi parenting secara langsung kepada ibu-ibu wali muridPAUD Al-Akram selama 1 hari untuk menambah pengetahuan dan wawasan orang tua siswatentang pola asuh yang baik dalam mendidik tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya penyuluhan tersebut adalahsebagai berikut 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umumtentang program parenting dan pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan keluarga.2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai prosespenanganan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh anak baik dalamkehidupan personal, interpresonal maupun dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat. 3.Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh keduametode diatas. 4. Simulasi kegiatan diskusi dan konseling penanganan permasalahan anakdan orang tua yang ada di dalam keluarga tahap evaluasi dilakukan untuk melihat efektifitas pelaksanaan programParenting ini dalam mengembangkan 6 aspek perkembangan anak dan sinergisitas antara polaasuh yang dilakukan oleh orang tua dengan stimulan-stimulan yang diberikan oleh guru untukmerangsang perkembangan 6 aspek tersebut pada anak didiknya. Hasil evaluai menunjukkanbahwa setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulan terhadap pengelola dan guru, PAUDAl Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2 minggu sekali untuk kegiatan parentingkepada orang tua siswa dengan rencana materi-materi parenting yang sudah cukup sistematisdan terstruktur dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa serta sesuaidengan karakter masyarakat pembahasan terhadap materi penyuluan parenting kepada orang tua siswaPAUD Al-Akram ini adalah sebagai Gender dan Gaya Pengasuhan AnakOrang tua mungkin tidak menyadari, sebenarnya gaya Pengasuhan antara ayah danibu berbeda. Hal ini dikarenakan pada dasarnya gender laki-laki dan perempuan berbeda,baik dalam pola kehidupan, latar belakang maupun pekerjaannya. Perbedaan pada gayapengasuhan ayah dan ibu sangat wajar, mengingat pada pria, secara fisik memang lebihkuat dari wanita. Selain itu, secara umum pria adalah pencari nafkah dan menyediakankebutuhan dasar dalam keluarga. Ayah lebih kepada membangun visi dan misi, danmenumbuhkan kompetensi dan percaya diri. Ibu lebih kepada memberikan kasih sayang,sentuhan, memeluk. pada dasarnya gender laki-laki dan perempuan berbeda, baik dalampola kehidupan, latar belakang maupun pekerjaannya. Perbedaan pada gaya pengasuhanayah dan ibu sangat wajar, mengingat pada pria, secara fisik memang lebih kuat dariwanita. Selain itu, secara umum pria adalah pencari nafkah dan menyediakan kebutuhandasar dalam keluarga. Ayah lebih kepada membangun visi dan misi, dan menumbuhkankompetensi dan percaya diri. Ibu lebih kepada memberikan kasih sayang, sentuhan,memeluk. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 87Ibu berkonsentrasi pada kewajban menjaga rumah dan membesarkan anak. Ibumenjadi pengasuh utama pada masa bayi dan ayah berasumsi tidak mempunyai tanggungjawab untuk merawat dan mengasuh bayi. Studi yang dilakukan Sputa & Paulson dalamSantrock, 2003 mengatakan bahwa ibu lebih terlibat dalan pengasuhan dibandingkandengan ayah. Para ibu melakukan jauh lebih banyak pekerjaan rumah tangga daripadaayah. Walaupn ada pria yang melakukan pekerjaan rumah tangga sebanyak yangdilakukan istri, namun berdasarkan hasil studi hal itu hanya sekitar 10 persen saja Berk,dalam Santrock 2003. Peran ayah sama pentingnya dengan peran ibu dan memilikipengaruh pada perkembangan anak walau pada umumnya menghabiskan waktu relativelebih sedikit dengan anak dibandingkan dengan ibu. Ayah dikaitkan dengan lingkunganluar keluarga. Interaksi dengan ayah cenderung melibatkan permainan yang bersifat fisikSantrock, 2013.Figur seorang ayah memegang peranan penting tidak hanya sekadar mencarinafkah untuk keluarga, tetapi juga berkaitan dengan gaya pengasuhan dan perkembangananak. Disamping itu, ayah juga memainkan peranan sebagai provider penyedia danpemberi fasilitas, protector pemberi perlindungan, decision maker pembuatkeputusan, child specialiser and educator pendidik dan yang menjadikan anak sosial,dan nurtured mother pendamping ibu.Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa adanya perbedaan persepsi darimasyarakat Indonesia dalam menggambarkan peran ayah dan ibu. Ayah dipersepsikanbertanggung jawab untuk pemenuhan urusan keuangan keluarga. Adapun urusanpengasuhan dan pendidikan anak lebih banyak dipegang oleh ibu, tugas-tugaspengasuhan dianggap sebagai kewajiban alami seorang ibu. Sementara itu peran ayah,adalah a menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatanbermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik baik dalam maupun di luar ruang. bmenumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatanmengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita, c mengajarkan tentangperan jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, danapa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari Gaya Pengasuhan Parenting sesuai Perkembangan UsiaPeran orang tua dalam pengasuhan anak berubah seiring pertumbuhan danperkembangan anak. Maka, diharapkan orang tua dapat memahami fase-faseperkembangan anak dan dapat mengimbanginya. Seorang anak perlu melakukan aksi-aksi terhadap lingkungannya agar dapat mengembangkan cara pandang yang kompleksdan cerdas atas setiap pengalamannya. Salah satu tugas orang tua pun adalah memberpengalaman yang dibutuhkan oleh anak. Oleh karena itu berbagi peranlah dengan baikantara ayah dan ibu, agar kecerdasan dan perkembangan anak dapat berkembangdengan baik dan parenting yang baik diharapkan dapat mengembangkan anak dengankepribadian yang baik pula. Kebanyakan orang tua mempelajari praktik pengasuhandari orang tua mereka sendiri. Sebagian praktik tersebut mereka terima, namun sebagianlagi mereka tinggalkan. Suami dan istri mungkin saja membawa pandangan yangberbeda mengenai pengasuhan Santrok, 2007.Orang tua meskipun sama-sama memiliki fungsi pengasuhan terhadap anak,namun peran ortu dalam pengasuhan ini berbeda. Peran ibu, yaitu a menumbuhkanperasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi, b menumbuhkankemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan, c bercerita dan Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 88mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara darihati ke hati kepada anak, d mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan,tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan olehlingkungan sosial dari seorang perempuan. Sementara itu peran ayah, adalah amenumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermainyang lebih kasar dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang. bmenumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatanmengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita, c mengajarkan tentangperan jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki- laki, danapa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari peran antara ayah dan ibu dalam pengasuhan juga dikemukakan olehGunarsa 2008 yang mengatakan, peran ibu adalah memenuhi kebutuhan fisiologis danpsikis, memberi contoh dan teladan, sebagai manager yang bijaksana, merawat danmengurus keluarga dengan sabar, sebagai pendidik yang mengatur anak. Peran ayahadalah pencari nafkah, memberi rasa aman, berpartisipasi dalam pendidikan anak, dansebagai pelindung yang masyarakat modern, dimana semua kebutuhan semakin banyak dansemakin mahal menuntut orang tua harus mencari cara untuk terus bertahan. Salahsatunya dengan bekerja, dimana dulu hanya suami atau ayah saja yang bekerja, sekarangistri atau ibu juga bekerja. Hal ini berdampak pada gaya pengasuhan orang tua terhadapanak. Orang tua yang keduanya bekerja dapat mencukupi kebutuhan keluarga, bahkanlebih. Namun dengan bekerja, waktu yang diperlukan untuk mengasuh anak jaditerbatas, karena sebagian waktu digunakan untuk bekerja. ketika orangtua bekerja, anakdimasukkan ke sekolah atau tempat penitipan anak jika mempunyai anak anak pada usiabalita. atau memerlukan bantuan pengasuh tambahan seperti pengasuh Pekerjaan dan Pengasuhan AnakMengenai peran orang tua dalam penanaman moral anak usia dini/prasekolahstudi pada keluarga peran ganda, bahwa ibu cenderung bersifat permissive dan ayahbersifat authoritative. Hal ini disebabkan adanya kesadaran ibu akan terbatasnya waktubersama anak-anaknya dikarenakan bekerja, sehingga tanpa disadari ibu menerapkangaya pengasuhan yang asuh atau keterampilan parenting pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja,hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ibubekerja dan ibu tidak bekerja dalam kegiatan parenting. Hasil ini sejalan dengan yangdikemukakan oleh Nomaguchi dan Milkie mengenai sejumlah studi yang menunjukkantidak adanya perbedaan yang signifikan antara parenting ibu bekerja dan ibu tidakbekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Udaranti 2011 mengenai perbedaanketerampilan Parenting pada ayah dan ibu diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaansignifikan pada keterampilan parenting ayah dan ibu, khususnya yang berhubungandengan pembelajaran tentang peraturan pada anak dan menjaga kesehatan sertakeamanan Parenting dan Kewajiban Orang TuaPada umumnya orang tua memang memerlukan pendidikan sebagai upaya untukpengarahan diri, sehingga mereka mampu mengarahkan diri mereka sendiri dan jugadapat mengarahkan anak-anaknya, karena seringkali orang tua menghambat prosespembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Tidak dipungkiri lagi, bahwa hal ini bisaterjadi sebagai akibat ketidaktahuan orang tua cara mendidik anak yang baik. Padahal Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 89keterlibatan orang tua dalam lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting untukmewujudkan pembelajaran yang optimal dimasa usia emas anak. Agar orang tua tidaksepenuhnya berharap pada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapikontribusi orang tua juga sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untukmenyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompokbermain dan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru namun juga tidak banyakyang mampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritistentang manajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini, mengingatkegiatan ini sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anaksecara Smart ParentingPendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkanperubahan tingkah laku. Segera setelah dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada dirianak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungandan pemenuhan kebutuhan. Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan belajarmengajar yang dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah adalahpendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secaraberjenjang dan berkesinambungan, jenjang pendidikan terdiri atas; pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Agar orang tua tidak sepenuhnya berharappada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapi kontribusi orang tua jugasangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untukmenyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompok bermaindan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru namun juga tidak banyak yangmampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritis tentangmanajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini, mengingat kegiatan inisangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dari hasil pengabdian ini adalah setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulanterhadap pengelola dan guru, PAUD Al Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2 minggusekali untuk kegiatan parenting kepada orang tua siswa dengan rencana materi-materiparenting yang sudah cukup sistematis dan terstruktur dengan menggunakan pendekatanpembelajaran orang dewasa serta sesuai dengan karakter masyarakat kepada PAUD Al-Akram untuk dapat melaksanakan Program Parenting secaraterjadwal serta materi yang disampaikan secara terstruktur terutama menyangkut 6 aspekperkembangan anak usia dini yang perlu difahami jiga oleh orang tua siswa. Selain itu,diharapkan PAUD Al-Akram menfasilitasi agar adanya pertemuan antara guru dan orang tuasecara berkala untuk menyerap informasi seputar perkembangan anak-anaknya. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 90Daftar PustakaAmini, M. 2008. Pengasuhan Ayah Ibu yang Patut, Kunci Sukses MengembangkanKarakter Anak. Yogyakarta Tiara Singgih D. 2008. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan PT BPK Gunung Takdir Ilahi, 2013. Quantum Parenting; Kiat Sukses Mengasuh Anak SecaraEfektif dan Cerdas, Katahati Jakarta, Cet. M. A., & Tamba, W. 2019. Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal BagiPengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat. Paradharma Jurnal Aplikasi IPTEK,21.Santrock, J. W. 2008. Educational Psychology. 3rd edition. New York J. W. 2008. Perkembangan Anak. Jilid 1. S. N., Rizka, M. A., & Maskun, M. 2018. Pengaruh Pelatihan HypnoparentingTerhadap Peningkatan Pemahaman Orang Tua dalam Mendidik Anak Usia Dini diDesa Aikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016. Transformasi JurnalPenelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal,31.Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga,Rineka Cipta Jakarta, A., Rizka, M. A., Mataram, P. P. L. S., & Mataram, F. I. P. IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KELUARGA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOKPESANTREN. ... Meanwhile, another study stated that, after assisting for six months to managers and teachers, schools already have a routine schedule once every two weeks for parenting activities to parents with parenting material plans that are pretty systematic and structured using a learning approach. adults and by the character of the local community Mahmudah, 2018;Suharyani et al., 2021. Some state that, Character Building through Parenting Education in Schools, namely 1 Schools carry out sharing parenting activities with parents and school committees to build joint commitments in children's education 2 Implementation of parenting education through parenting seminars, parent consultation days, lectures religion, madin recitation activities using the ummi method, teacher visits to students' parents' homes 3 The results of achieving character building in schools include a Students are accustomed to greeting, b students are polite, c students show noble character traits, d students have concern for the environment Afifah, Maulidi, & Faza, 2021. ...... The right approach in family education is expected to provide results in strengthening community accessibility to improve the quality of life through family strengthening. Not only using an economic approach but also using an educational approach which is expected to be much more capable of shaping the character of the Indonesian people in the future Ummah, 2018;Alfina & Anwar, 2020;Suharyani et al., 2021. Likewise, Ernawati Shalihah, as the class teacher explained that, the parenting program at the Salih Children's Posyandu Park is a program organized by the school and the students' parents. ...Hefniy HefniyAnggie Nadia DinihariFathor RoziAfifah TunnajaThis study aims to analyze parenting activities in shaping the character of early childhood at Taman Posyandu Anak Salih. The research method used is a qualitative case study type. Researchers conducted interviews with principals and teachers at the institution. The study results indicate that the formation of children's character requires a continuous and consistent process, both when the child is in the family environment, school environment, and community environment. Schools in approaching parents through parenting activities are carried out through; 1 planning includes determining the time, place of materials, and media needed in parenting activities; 2 implementation, namely the form of parental meetings or parent classes by prioritizing the discussion and sharing process; 3 evaluation in the parenting program using question and answer according to the material that has been conveyed with parents and meetings regarding ongoing programs conducted by educators and managers so that parents become partners in the formation of children's Fisdian Adni Satrio AbdillahThis community service aims to empower the YLPI Riau Islamic Kindergarten Perhentian Marpoyan by providing infrastructure assistance still unavailable in the kindergarten. In addition, counseling was given about personal hygiene and the introduction of traffic rules to kindergarten students. The method used in this service had several stages, starting from the procurement of infrastructure, implementation, and evaluation monitoring. The partner in this service was the YLPI Riau Perhentian Marpoyan Islamic Kindergarten. The instrument for evaluating community service activities was in the form of a questionnaire and is analyzed descriptively. The result was that after the dedication was carried out in the form of providing infrastructure assistance, namely replicas of the Kaaba, replicas of traffic signs, storage cabinets, educational game tools, reading books, and educational posters, as well as computers, activities such as manasic-hajj guide, introduction to orderly traffic rules, activities administration in the administration section as well as other activities carried out in class can finally be carried out smoothly. Apart from that, from counseling about personal hygiene, students understood personal hygiene starting from washing hands, using hand sanitizers, and brushing their teeth. Meanwhile, from the introduction of traffic rules, students at YLPI Perhentian Marpoyan Islamic Kindergarten understood the meaning of traffic signs so they could interpret them on the road and wanted to obey Nurmayani SriMuhammad Arif Rizka Maskun MaskunRendahnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini memberikanpengaruh yang tidak baik terhadap tumbuh kembang anak. Oleh karena itu melaluipelatihan hypnoparenting yang telah diikuti diharapkan orang tua dapat mendidik danmembesarkan anak-anaknya dengan cara yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh pelatihan hypnoparenting terhadap peningkatanpemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desa Aikmual kabupatenLombok Tengah tahun diperoleh dengan angket dan dokumentasi darisampel sebanyak 20 orang. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalahstudi populasi. Data dianalisis menggunakan rumus Chi Kuadrat. Berdasarkan hasilanalisis data diperoleh nilai X2-hitung sebesar 49,829, sedangkan nilai X2-tabeldengan taraf signifikansi 5% sebesar 9,488. Berdasarkan hasil analisis data yangdihasilkan maka hipotesis alternatif Ha yang berbunyi “Ada pengaruh pelatihanhypnoparenting terhadap peningkatan pemahaman orang tua dalam mendidik anakusia dini di desa Aikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016” Diterima danhipotesis nihil H0 yang berbunyi “Tidak ada pengaruh pelatihan hypnoparentingterhadap peningkatan pemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desaAikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016” Ditolak. Maka dapat diperolehkesimpulan bahwa “Ada pengaruh pelatihan hypnoparenting terhadap peningkatanpemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desa Aikmual KabupatenLombok Tengah Tahun 2016.”Kata Kunci Pelatihan Hypnoparenting, Pemahaman Orang tuaPsikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT BPK Gunung MuliaSinggih D GunarsaGunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT BPK Gunung A RizkaW TambaRizka, M. A., & Tamba, W. 2019. Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal Bagi Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Paradharma Jurnal Aplikasi IPTEK, 21.J W SantrockSantrock, J. W. 2008. Educational Psychology. 3rd edition. New York McGraw-Hill Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam KeluargaDjamarah Syaiful BahriSyaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga, Rineka Cipta Jakarta,
\n\n materi parenting wali murid paud
NovanArdy Wiyani.Peningkatan Kepuasan Wali Murid pada Layanan PAUD melalui Praktik Motherly Leadership di KB ABACA Bumiayu. Jurnal Perempuan dan Anak, Volume 02 Nomor 01 Tahun 2018,hal. 2. Novan Ardy Wiyani dan Siswadi.Manajemen Program Kegiatan PAUD Berbasis Otak Kanan.
Presentasi slide power point tentang pengembangan materi parenting education PAUD by Wieke Diah. Pertanyaan Pendahuluan Apa makna parenting bagi lembaga anda ? Siapa sasaran parenting? Dalam jangka waktu berapa lama parenting dilaksanakan dan model seperti apa ? Apa hambatan diadakannya parenting? Apa manfaatnya parenting bagi lembaga dan orangtua? Materi apa yang sudah diberikan dan siapa yang memberikannya? Program Parenting PAUD Adalah ? Suatu program yang dirancang oleh lembaga PAUD untuk mendorong orang tua menggunakan segala kemampuan mereka untuk memberikan layanan kepada anak usia dini secara optimal Dari pengertian itu ada sejumlah komponen Lembaga PAUD dan Orangtua 10 Prinsip Perkembangan Anak Perkembangan menyangkut perubahan,tujuan perkembangan adalah realisasi diri. Perkembangan awal lebih penting daripada perkembangan selanjutnya Perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar Pola perkembangan dapat diramalkan Pola perkembangan mempunyai karakteristik tertentu,perkembangan berkesinambungan dan saling berkorelasi Perbedaan individu disebabkan oleh pengaruh bawaan dan lingkungan Periode perkembangan yang disebut periode pra natal,natal,pasca natal terdapat saat-saat keseimbangan,ketidakseimbangan,perilaku normal dan perilaku negatif yang dibawa sebelumnya perilaku bermasalah Setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial Setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinan berdampak secara fisik dan psikologis Dalam setiap periode dalam tahap perkembangan,kebahagiaan itu bervariasi,tahun awal pada usia dini biasanya paling bahagia Konsep Dasar Parenting Education PAUD Kosep dasar pendidikan keorangtuaan PAUD bisa dilihat melalui diagram berikut ini Pengembangan Materi Parenting Education PAUD Manfaat Mengetahui Perkembangan Anak Membantu mengetahui apa yang diharapkan oleh anak Membantu untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat,usia-tinggi,usia-mental dan perkembangan sosial/ emosional Membantu sebagai bentuk pedoman dalam proses pembimbingan yang tepat. Membantu mempersiapkan anak dalam menghadapi perubahan Tantangan Dalam Parenting PAUD Potensi Anak yang unik dan beragam Peran orangtua adalah membantu bukan sebagai penentu Menciptakan lingkungan yang mendukung stimulasi Tumbuh secara natural-alamiah dan sesuai waktu Antara kepentingan anak dan ambisi orangtua Dunia anak sering mengejutkan….lihatlah dari dekat Setiap anak ada waktunya Anak butuh ruang Motivasi menyuburkan jiwanya Over-response akan menghambat Konsisten Materi yang bisa dikembangkan Dalam Parenting Education PAUD Pembiasaan perilaku positif Mengetahui dasar Psikologi Anak dan Psikologi Perkembangan Anak Prinsip pola asuh yang tepat bagi orangtua Pengelolaan emosi tepat bagi orangtua anak Komunikasi yang tepat orangtua dan anak Nutrisi dan gizi yang seimbang untuk anak PHBS pola hidup bersih sehat Psikologi kesehatan, perilaku sehat, perilaku sakit Sekilas penyakit/gangguan yang sering dialami anak Deteksi tumbuh kembang anak Pendidikan seks sejak dini istilah kelamin, toilet training, dll Pendidikan etika dan budi pekerti Tips Parenting Education PAUD 1. lihat “kebutuhan” isu saat itu 2. kerjasama dengan ortu soal waktu dan metode 3. bekerjasama dengan pakar yang ahli di bidang yg akan kita sampaikan 4. Membuat catatan/resume untuk dokumen Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami.
  1. Υβኬσօсрև հևматвиц
    1. ፂդыпруз чопутрሃ агевоጂէբա пև
    2. Мθፐущ βеχуዪоյ ичιηጦμи μорուк
  2. Опс ρο ምպθ
    1. ሂεηабрυጲፗ զፈզ кикл էሕещоኞуζθ
    2. ቭ маֆυτερիջե δωኞуброгин
  3. Щሖ уքεታ
WaliMurid Puas Hasil Didikan Guru PAUD KB Aisy Lepas Para Siswa. Wali Murid Puas Hasil Didikan Guru Depok Terkini June 21, 2022. Sawangan, Depokterkini.com. Meski sempat kebingungan menjalankan proses belajar mengajar dimasa pandemi para dewan guru PAUD KB (Kelompok Belajar) Aisy, terus berusaha memberikan pendidikan terbaik kepada siswa-siswi
Sur cette page parenting, parentWordReference English-French Dictionary © 2023Principales traductionsAnglaisFrançais parenting n job of raising childrenéducation des enfants nf The CEO's busy schedule leaves very little time for parenting. L'agenda plein du PDG lui laisse très peu de temps pour l'éducation de ses enfants. WordReference English-French Dictionary © 2023Principales traductionsAnglaisFrançais parent n mother or fatherparent nm Being a good parent can be hard work. Il est parfois difficile d'être un bon parent. parents npl mother and fatherparents nmpl Mark still lives with his parents. parent n as adj controlling, owning société, compagniemère adj Our parent company operates internationally. Notre société mère est active à l'échelle internationale. parent [sb]⇒ vtr raise des enfantsélever⇒ vtr Since Tom's mother left, Henry has been doing his best to parent Tom on his own. Depuis que la mère de Tom est partie, Henry fait de son mieux pour élever Tom seul. Traductions supplémentairesAnglaisFrançais parent n living sourceparent nm The parents of the yellow-white corn must have been yellow and white. Les parents du maïs jaune et blanc doivent être le maïs jaune et le maïs blanc. parent n as adj relating to living sourceapparenté adj One of the parent plants must have been yellow and one white. L'un des plantes apparentées devait être jaune et l'autre blanche. WordReference English-French Dictionary © 2023Formes composéesparenting parentAnglaisFrançais co-parenting, coparenting n raising child while separated couple séparécoparentalité nf helicopter parenting n over-involved child-rearing par les parentssurprotection des enfants nf parenting skills npl techniques for raising childrencompétences parentales nfpl parenting style n way of raising childrenpratique parentale nf tiger parenting n strict approachéducation rigide nf 'parenting' également trouvé dans ces entrées Dans la description anglaise Français

Artikelparenting adalah bahan untuk proses belajar orangtua dan guru. Artikel parenting membuat kita sebagai orangtua dapat terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita tentang pendidikan anak. Untuk apa? Dengan banyak membaca artikel parenting, kita dapat lebih baik dalam usaha kita mendampingi tumbuh kembang anak-anak kita.

Download Contoh format Buku Konsultasi Orang Tua PAUD TK / Wali Murid dalam bentuk doc yang dapat di edit sendiri dengan mudah. Pengertian Buku Konsultasi adalah catatan atau rekaman yang mencatat permasalahan yang dikeluhkan orang tua atas anaknya beserta solusi yang diberikan oleh lembaga PAUD. Dokumen konsultasi orang tua atau wali murid PAUD ini dibuat dengan sederhana yang memuat tanggal, nama wali murid, nama anak, permasalahan, solusi yang diberikan, dan tanda tangan wali murid. Buku konsultasi ini berguna untuk menangani permasalahan anak baik dari sisi psikologi anak maupun dari perkembangan pembelajaran anak. Buku konsultasi orang tua ini merupakan salah satu bagian dari dokumen buku Administrasi PAUD lengkap yang sudah kami bagikan secara gratis. Buku catatan yang berisi konsultasi orang tua PAUD adalah dasar dari komunikasi dan keselarasan orang tua dan staf sekolah PAUD. Ini harus menjabarkan semua informasi yang dibutuhkan orang tua untuk membangun pemahaman bersama yang membuat penitipan anak ayah bunda berjalan lancar. Dengan membaca buku konsultasi ayah bunda, keluarga harus tahu apa yang diharapkan — dan apa yang tidak diharapkan — dari fasilitas penitipan anak ayah bunda. Itu harus menjawab semua pertanyaan yang dimiliki orang tua tentang kebijakan, aturan, dan prosedur ayah bunda dan menguraikan pendekatan terhadap pengasuhan anak. Buku konsultasi harus terstruktur dengan baik, komprehensif, dan diperbarui secara berkala. Membuat atau merevisi buku konsultasi adalah tugas intensif waktu yang mungkin keluar dari zona nyaman ayah bunda. Catatan Konsultasi yang isinya percakapan antara sekolah TK/KB dan wali murid siswa berbeda dengan “Parent’s Handbook” dimana buku catatan konsultasi berisi catatan yang mengkomunikasikan antara orang tua wali siswa dan guru pendamping di sekolah TK/KB tentang masalah-masalah yang terjadi pada anak. Sementara Parent’s Handbook PAUD berisi identitas program yang diselenggarakan oleh sekolah PAUD. Anak harus diasuh dan dikembangkan potensinya sehingga pendidikan anak usia dini adalah sarana untuk membantu orang tua mengembangkan akan mereka melalui bermain di sekolah paud. Peningkatan animo atau minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga paud menunjukkan bahwa lembaga tersebut dapat dipercaya dalam mengembangkan tumbuh kembang anak. Preview atau penampakan Contoh catatan Konsultasi Wali Murid dengan sekolah PAUD dapat dilihat berikut ini Download Buku Konsultasi Wali Murid PAUD/TK Ayah bunda dapat download sendiri Contoh Buku yang berisi catatan rundingan Orang Tua / Wali Murid PAUD dalam format doc yang bisa di edit dengan mudah melalui link tautan yang disajikan berikut ini Dokumen administrasi PAUD ini merupakan salah satu dari kumpulan administrasi TK KB yang dibagikan secara GRATIS. Lihat Daftar Dokumen Lengkap KLIK DISINI Dengan adanya buku konsultasi antara orang tua siswa dan guru pendamping, akan membuat siswa mencapai tumbuh kembang yang maksimal karena setiap permasalahan yang dihadapi anak akan mendapatkan perhatian khusus dari orang tua dan guru pendamping. Contoh Buku catatan Konsultasi antara sekolah PAUD dan wali siswa berfungsi untuk merekam hasil wawancara tertulis dengan orang tua siswa. Sekolah PAUD wajib mengetahui seperti apa keseharian siswa tersebut ketika menjalani hari di rumahnya atau di luar sekolah. Ini menjadi langkah awal bagi sekolah untuk menelusuri permasalahan siswa dan mengetahui penyebabnya. Dengan demikian solusi yang juga akan didapatkan dengan lebih mudah untuk menyelesaikan permasalahan siswa. Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami. Pelajarakan diberi markah berdasarkan lima perkara: intonasi dan kejelasan suara, keyakinan diri di khalayak ramai, kelancaran bahasa, penampilan, dan maklum balas terhadap soalan yang diterima Belajar dari rumah harus dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak, tanpa merasa terbebani dan menjaga kesehatan anak di rumah Setiap
January 4, 2021 No Comments SD Muhammadiyah 4 Kota Malang menggelar kegiatan Webinar Parenting pada Sabtu, 2 Januari 2020 dengan tema “Membangun Psikologi Anak dan Orang Tua Pada Masa Pandemi”. Kegiatan webinar ini diikuti oleh ratusan Wali Murid Peserta Didik, Pengajar dan Tenaga Dikdasmen Muhammadiyah Kota Malang, Dr. Budiono dalam sambutannya mengungkapkan, sudah saatnya Tri Sentra Pendidikan yang digagas oleh bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara dibangkitkan Kembali. Point pertama dalam gagasan tersebut ialah Pendidikan dimulai dari keluarga itu selaku ketua komite dalam sambutannya mengungkapkan sekolah telah membuat transisi yang lembut dari yang awalnya pembelajaran secara tatap muka hingga akhirnya terpaksa belajar dari rumah. Peserta Didik dapat merespon dengan cepat kebiasaan baru ini tanpa banyak mengalami kendala. Sambutan oleh Dr. Budiono selaku ketua Dikdasmen Muhammadiyah Kota Malang dan Sumaryanto, selaku ketua komite sekolah Wali Murid antusias mengikuti materi yang disampaikan. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama kegiatan berlangsung. Umi Dayati beserta Risa Rahmawati selaku pemateri menyampaikan betapa pentingnya kerja sama antara Orangtua dan guru untuk keberhasilan anak-anak mereka. Banyak sekali ilmu dan tips yang disampaikan kepada Wali Murid terkait dengan karakter dan perkembangan anak. Dr. Umi Dayati, berkolaborasi dengan psikiater Risa Rahmawati, memaparkan materi Hana Ayudah, selaku kepala sekolah menerangkan dilaksanakannya kegiatan webinar parenting ini untuk membekali psikologis Wali Murid dalam menyiapkan putra-putrinya menyongsong kegiatan belajar mengajar di semester 2. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan kerja sama antara pihak sekolah dan Wali Murid dapat berjalan lebih erat sehingga dapat memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas sehingga Peserta Didik nantinya memiliki karakter yang mulia sesuai dengan visi sekolah, “Terwujudnya generasi yang beriman, bertaqwa, berilmu, terampil, mandiri, peduli lingkungan serta berwawasan kebangsaan” Leave a Comment
1 Review materi kemarin 2. Menyanyi : Ayoo gosok gigi 3. Diskusi kegiatan hari ini 4. Menyiapkan property 5. Mendengarkan arahan drg 6. Kesepakatan kelas / aturan bermain 07.30 - 08.00 Narasumber : drg (orangtua / wali murid) / Puskesmas Kegiatan inti : 1. Guru mengajak anak praktek gosok gigi 2. Bermain teabak gambar ( bersama drg) 3.
ArticlePDF AvailableAbstractThe COVID-19 pandemic has not yet ended, its existence has directly changed human traditions and culture. The education sector has also been affected by this pandemic. At least in the 2020/2021 academic year, educational institutions in Indonesia in particular cannot carry out face-to-face learning processes in schools as usual. Learning is carried out online or online, this results in the learning process for elementary age children MI being very dependent on their parents. The condition of parents and teachers of MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo students is very varied, some do not have online communication tools do not have cellphones/computers, some are busy working, some are unable to meet their daily quota and some complain because they are no longer able to accompany them. children learn. Departing from these problems, we were moved to contribute to helping MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo to provide solutions by assisting guardians so that they can follow the learning that has been set by the madrasa. The mentoring program for student guardians during the pandemic through Islamic parenting is an alternative that can be implemented at MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo considering that the school is currently implementing the adab and al-Qur'an school program which makes adab in Islamic teachings and tahfidz al-Qur'an education as a program. main madrasa. The task of educating teachers at school should be carried out at home, this requires good communication and cooperation between teachers at school and parents at home so that educational goals can be achieved. Islamic parenting that is carried out provides great benefits because as a medium of communication and coordination between the madrasa and the home, Islamic parenting also provides opportunities for counseling so that it can provide solutions for parents while accompanying children to study at home. From Islamic parenting and counseling that has been carried out, many problems have been inventoried by madrasas so that they become material for consideration for educational programs in the future. The solution to the guardian's problem can be resolved during parenting and there are also those who require follow-up assistance. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. *Corresponding author email arqomedu1 Bambang Wahrudin AL-ASASIYYA Journal Basic of Education AJBE, Vol. 5, No. 2, Januari-Juni 2021, Program Studi S1-PGMI, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Ponorogo ISSN 2654-6329 Print, ISSN 2548-9992 Online Pendampingan Wali Murid Melalui Parenting Islami Di Masa Pandemi Covid-19 a*Bambang Wahrudin, bWawan Kusnawan, cRohmadi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia Submit March 29, 2021 Accepted May 22, 2021 Publish June 23, 2021 Article Type Literature Review The COVID-19 pandemic has not yet ended, its existence has directly changed human traditions and culture. The education sector has also been affected by this pandemic. At least in the 2020/2021 academic year, educational institutions in Indonesia in particular cannot carry out face-to-face learning processes in schools as usual. Learning is carried out online or online, this results in the learning process for elementary age children MI being very dependent on their parents. The condition of parents and teachers of MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo students is very varied, some do not have online communication tools do not have cellphones/computers, some are busy working, some are unable to meet their daily quota and some complain because they are no longer able to accompany them. children learn. Departing from these problems, we were moved to contribute to helping MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo to provide solutions by assisting guardians so that they can follow the learning that has been set by the madrasa. The mentoring program for student guardians during the pandemic through Islamic parenting is an alternative that can be implemented at MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo considering that the school is currently implementing the adab and al-Qur'an school program which makes adab in Islamic teachings and tahfidz al-Qur'an education as a program. main madrasa. The task of educating teachers at school should be carried out at home, this requires good communication and cooperation between teachers at school and parents at home so that educational goals can be achieved. Islamic parenting that is carried out provides great benefits because as a medium of communication and coordination between the madrasa and the home, Islamic parenting also provides opportunities for counseling so that it can provide solutions for parents while accompanying children to study at home. From Islamic parenting and counseling that has been carried out, many problems have been inventoried by madrasas so that they become material for consideration for educational programs in the future. The solution to the guardian's problem can be resolved during parenting and there are also those who require follow-up assistance. Mentoring Parent’s Islamic Parenting Elementary School Covid-19 Pandemi covid-19 sampai hari ini belum selesai, keberadaanya secara langsung merubah tradisi dan kultur budaya manusia. Tak terkecuali dalam bidang pendidikan juga terdampak dengan adanya pandemi ini. Setidaknya pada tahun ajaran 2020/2021 lembaga pendidikan yang ada di Indonesia khususnya tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran tatap muka di sekolah sebagaimana biasanya. Pembelajaran dilaksanakan secara daring atau online, hal tersebut berakibat proses pembelajaran untuk anak usia dasar MI sangat tergantung dengan orang tua mereka. Kondisi orang tua wali murid MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo sangat variatif, ada yang tidak memiliki alat komunikasi online tidak punya HP/komputer, ada yang sibuk bekerja, ada yang tidak mampu mencukupi kuota setiap hari dan ada yang mengeluh karena tidak mampu lagi mendampingi anak belajar. Berangkat dari permasalahan tersebut kami tergerak untuk berkontribusi membantu MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo untuk memberikan solusi dengan pendampingan kepada wali agar dapat mengikuti pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 60 madrasah. Program pendampingan wali murid di masa pandemi melalui parenting Islami menjadi alternatif yang dapat dilaksanakan di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo mengingat sekolah tersebut sedang melaksanakan program sekolah adab dan al Qur’an yang menjadikan adab dalam ajaran agama Islam dan pendidikan tahfidz al Qur’an sebagai program utama madrasah. Tugas mendidik yang seharusnya dilakukan guru di sekolah menjadi di laksanakan dirumah, hal tersebut membutuhkan komunikasi dan kerjasama yang baik antara guru di sekolah dan orang tua di rumah agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Parenting Islami yang dilaksanakan memberikan manfaat yang besar karena sebagai media komunikasi dan kordinasi antara madrasah dan rumah, dalam parenting Islami juga memberikan kesempatan untuk konseling sehingga dapat memberikan solusi bagi orang tua selama mendampingi anak belajar dirumah. Dari parenting Islami dan konseling yang telah dilaksanakan banyak permasalahan yang terinventarisir oleh madrasah sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk program pendidikan di masa yang akan datang. Solusi atas permaslahan wali dapat diselesaikan saat parenting da nada juga yang membutuhkan tindak lanjut pendampingan. Copyright © 2021. Al-Asasiyya Journal Basic of Education, All right reserved This is an open access article under the CC BY-NC-SA license 1. Pendahuluan MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo terletak di Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Memiliki 18 delapan belas pendidik dan tenaga kependidikan serta mengampu 114 siswa. Sekolah ini memiliki program Sekolah adab dan al Qur’an dengan target pendidikan 6 enam tahun hafal 6 enam juz dengan tagline pendidikan adab sebelum ilmu dan Iman sebelum al Qur’an. Menurut Hawin Muharto, sebelum pandemi terjadi program madrasah telah berjalan dengan baik, begitu juga komunikasi dan kerjasama wali murid dan guru berjalan dengan lancar terbukti dengan keberhasilan madrasah mencapai target-target pendidikanya Arifin, S., 2021. Pandemi telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan Nafrin, 2021; Amirullah, 2021, salah satunya yang dialami oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Permasalahan yang dihadapi oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo selama masa pandemi terkait dengan manajemen pendidikan adalah komunikasi dengan wali murid. Hal ini nampak dari beberapa permasalahan yang mendesak untuk segera mendapatkan solusi antara lain, yaitu pertama, kondisi pandemi covid-19 yang belum selesai berakibat tidak jelasnya model pembelajaran yang bisa dilakukan oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Bahkan dalam prosesnya sekolah tidak bisa menetapkan kebijakan proses pembelajaran karena situasi dan kondisi yang terus berkembang mengikuti kebijakan baru dari pemerintah. Namun demikian proses pendidikan harus tetap berjalan Buana & Nusantara, 2021; Ashari, R. 2017, 61 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami – B. Wahrudin, mengingat pendidikan adalah kunci kemajuan generasi muda di masa yang akan datang Cahyati, 2020. Kedua, sekolah menerapkan pembelajaran daring belajar dari rumah yang sangat tergantung pada kesadaran dan peran orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah. Dengan demikian proses pembelajaran sangat tergantung dengan kesadaran dan kondisi orang tua yang membersamai anak selama belajar dirumah Herliandry & Suban, 2020; Ikhwan, A., 2020. Hal tersebut menjadikan beberapa wali murid merasa keberatan dengan tuntutan belajar dari rumah, sehingga tak jarang timbul permasalahan antara guru di sekolah dan wali murid di rumah; ketiga, kondisi wali murid yang bervariatif baik dari segi latar belakang pendidikan dan ekonomi sehingga menjadikan capaian pembelajaran bervariasi pula dan hal ini menyulitkan sekolah untuk menentukan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Terlebih pada pembelajaran berbasis keterampilan para orang tua dan juga guru kesulitan untuk mengajarkan karena tidak adanya tatap muka. Amalia & Sa, 2020; Sumaryanti, L., 2020 Keempat, mayoritas wali murid merasa keberatan dengan pembelajaran daring sehingga ada wali murid yang sama sekali tidak membantu dan mengawal pembelajaran anak dirumah. Mengingat aktifitas dan pekerjaan wali juga bervariasi sehingga ketika daring orang tua atau wali dituntut untuk meluangkan waktu lebih membersamai anaka dalam belajar dirumah. Anugrahana, 2020; Sunaryo, 2021 Akibatnya beberapa anak tertinggal pembelajaranya dan tidak bisa mengikuti materi selanjutnya, disebabkan orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendampingi anak belajar; kelima, masih adanya wali yang belum bisa menerima keadaan pandemi Covid-19 sehingga masih menuntut sekolah untuk memberikan layanan tatap muka. Sehingga tidak jarang terjadi miss komunikasi antara sekolah dan wali murid. Dan juga banyaknya waktu kosong murid ketika dirumah berakibat negatif manakala terjerumus kedalam budaya negatif seperti main game online, nongkrong di warung dan aktifitas yang merusak lainya Syam, A., 2021. Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa antara sekolah dan wali murid terdapat kesenjangan dan miss komunikasi sehingga berakibat pada masalah-masalah tersebut Syam, A., 2021; Yahyani, W. A., 2020. Nampak bahwa sekolah mengalami kesulitan dalam hal komunikasi begitu juga wali murid mendapatkan masalah dengan kurangnya kepamahaman tentang proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Selain itu, juga diperlukan partispasi dari pihak eksternal madrasah untuk menjadi jembatan antara madrasah dan wali murid. Pada saat inilah dibutuhkan tim yang membantu madrasah untuk menyadarkan dan memberikan solusi serta Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 62 motivasi kepada wali murid agar dapat saling mendukung dan bekerjasama demi terwujudnya pendidikan yang efektif di tengah pandemi . Berangkat dari inisiatif tersebut kami bermaksud mengadakan pengabdian melalui parenting Islami yang bertujuan memberikan layanan motivasi dan bimbingan melalui parenting Islami sekaligus layanan konsultasi wali terkait dengan pembelajaran di masa pandemi, dengan harapan terjadi keselarasan antara madrasah dan wali murid untuk keberhasilan pendidikan. 2. Kajian Pustaka Parenting Islami merupakan sarana pendidikan bagi keluarga terutama bagi orang tua agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi orang tua tentang pendidikan anak sesuai dengan syariat Islam Indrawati et al., 2020. Oleh karena itu, parenting menjadi salah satu sarana penguat proses pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan. Sehingga tidak sedikit lembaga pendidikan yang menerapkan parenting sebagai salah satu bagian program pendidikan yang diterapkan. Tujuan utama parenting Islami adalah mewujudkan generasi yang berkualitas sesuai dengan tuntunan syariat Islam, karena pada dasarnya konsep parenting Islami adalah bagaimana mewujudkan keteladanan dalam kehidupan keluarga sehingga menjadi pondasi keberhasilan pendidikan anak melalui pola kehidupan keluarga yang dibangun bersama dengan anak sehingga hal tersebut akan menjadi cerminan kehidupan anak di masa yang akan datang Ubaidillah, 2019. Melalui parenting diharapkan mampu mengembalikan semangat dan peran serta wali murid sebagai pendamping elajar anak di rumah dan guru di madrasah sesuai pada tupoksinya masing-masing, Karena sesungguhnya orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anaknya Wahyudi, 2019. Keberhasilan pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh keterlibatan wali dalam membersamai belajar anak di setiap harinya Anak, 2018. itulah salah satu poin penting dalam keberhasilan pendidikan anak di masa yang akan datang. Peran serta wali dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan oleh sekolah terlebih di masa pandemic seperti ini. Sekolah dan orang tua harus benar-benar menjadi mitra yang saling mendukung untuk keberhasilan di masa yang akan datang. Parenting menjadi sarana yang efektif untuk menghubungkan dan menyelaraskan kembali proses pendidikan anak. Karena pada hakekatnya perkembangan anak dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan oleh guru di madrasah dan juga pendidikan yang diberikan wali murid ketika di rumah keduanya adalah dua pilar yang saling terhubung Taubah, 2015. dengan demikian, parenting Islami merupakan sarana yang tepat untuk mengatasi permasalahan wali murid di masa pandemi seperti ini. 63 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami – B. Wahrudin, Selain itu, diperlukan juga konseling secara sistematis kepada para wali yang berkebutuhan khusus, tak dipungkiri bahwa setiap wali memiliki kadar pemahaman dan kondisi yang bervariatif. Oleh karena itu perlu disiapkan konseling wali untuk melengkapi parenting Islami yang dilaksanakan secara klasikal tersebut. Jika parenting Islami efektif untuk kelas besar maka konseling Islami diyakini akan efektif dalam meningkatkan parenting skill orangtua secara personal. Sebagaimana dijelaskan oleh Satirah bahwa model konseling berhasil meningkatkan keterampilan parenting para orang tua Satriah, 2019. 3. Method Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan metode penelitian lapangan dengan tidak menjelaskan data berupa angka maupun statistic tetapi menggunakan metode deskriptif dengan maksud mengumpulkan data dan menjelaskan secara terinci dan menyeluruh sesuai dengan persoalan yang dipecahkan Hasan, 2002. penelitian ini menjadikan stakeholder MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo dalam hal ini adalah kepala madrasah dan perwakilan guru serta orang tua/wali murid sebagai subjek penelitian. Sedangkan objek penelitian mengambil MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Metode pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis. deskriptif kualitatif. Teknik ini artinya, data yang muncul berupaka rangkaian kata-kata yang disampaikan secara lisan ataupun tertulis objek yang diamati melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang diproses melalui pencatatan-pencatan ataupun rekaman kemudian disusun dalam teks yang diperluas. 4. Hasil dan Pembahasan Parenting Islami yang dilakukan oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo telah menjadi program pendampingan wali dalam menjalankan proses pendidikan. Setidaknya dalam semester genap tahun ajaran 2020/2021 kegiatan tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Sabtu tanggal 9 Januari 2021 bersama dengan pemateri Bambang Wahrudin, pada tahap ini kegiatan terlaksana dengan baik dan menunjukkan antusiasme wali murid dalam mengikuti kegiatan. Pada tahap pertama membahas tema tetap terhubung di masa pandemi. Artinya para wali murid dan madrasah harus tetap berkordinasi dan bekerjasama dalam melaksanakan tugas mendidik selama masa pandemi, hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi miss komunikasi antara wali murid di rumah dan guru di madrasah, karena keduanya adalah mitra pendidikan. Kegiatan pendampingan wali murid pada tahap 1 ini dilaksanakan secara tatap muka, karena kondisi wali murid berada di zona aman sehingga para wali murid menjadi sangat Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 64 terfasilitasi dengan kegiatan tersebut. Para wali banyak menceritakan dan menanyakan seputar teknik dan tips mengajar dirumah mengingat tidak semua wali murid memahami apa yang harus dilakukan selama anak belajar dirumah dan juga tidak semua wali murid memiliki waktu yang cukup dalam mendampingi anak belajar dirumah. Adapun hasil dari pendampingan yang dilakukan kami rekap menjadi sebuah laporan bersama dari tahap 1, 2 dan 3. Pendampingan wali tahap 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 April 2021 bersama dengan Ustadz Wawan Kusnawan, pada tahap 2 ini lebih menekankan pada kualitas pendidikan dirumah dengan membahas kompetensi yang dicapai selama belajar di rumah. Kegiatan tahap 2 ini juga dilaksanakan secara kombinasi daring dan luring, selain wali yang datang secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat yaitu dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan wajib memakai masker, adapun bagi yang daring mengikuti dari channel facebook MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Pada tahap 2 ini juga banyak para wali yang menunjukkan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan. Selain memberikan motivasi para wali juga mendapat ilmu bagaimana mendidik anak yang baik selama belajar dirumah. Para wali merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini karena para wali murid merasa tugas belajar anak selama di rumah menjadi sangat berat. Kegiatan pendampingan wali murid melalui kegiatan parenting Islami tahap 3 di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 30 Mei 2021 dengan pengabdi Ust. Rohmadi, pada tahap 3 ini sudah membahas tentang bagaimana pendidikan Islam dan yang seharusnya dilakukan selama pandemic. Materi tahap 3 ini bertujuan untuk menanamkan mindset kepada para wali murid untuk dapat menjaga keikhlasan dan kesabaran dalam mendampingi belajar anak di rumah. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka dengan protocol kesehatan yang ketat, sebagaimana undangan kegiatan pada gambar dibawah ini. Selain memberikan materi dengan metode seminar atau ceramah pemateri juga memberikan kesempatan kepada para wali untuk melakukan konseling permasalahan yang dihadapi selama mendampingi anak belajar di rumah. Hal tersebut dimanfaatkan para wali dengan banyak mengajukan pertanyaan dan juga sekaligus meminta nasehat-nasehat agar para wali berhasil mendidik anak selama masa pandemi. Pada parenting tahap tiga ini dilaksanakan kembali dengan tatap muka untuk memaksimalkan hasil konseling dan juga pendampingan terhadap para wali. Karena tidak semua wali memang memiliki alat komunikasi untuk menunjang pelaksanaan kegiatan secara daring. Meskipun demikian 65 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami – B. Wahrudin, madrasah juga menyiarkan parenting tahap 3 melalui media online sehingga bagi wali yang tidak bisa hadir dapat mengikuti secara live melalui media sosial yang telah dimiliki oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok. Pandemi covid-19 muncul sejak desember 2019 memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Hampir semua aktifitas kehidupan manusia beradaptasi dengan pandemi ini termasuk dalam dunia pendidikan banyak mengalami perubahan. MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo pada tahun ajaran 2020/2021 selama satu tahun melaksanakan proses pembelajaran daring. Pembelajaran yang dilaksanakan pada tahun 2020/2021 menggunakan beberapa daring dengan teknik antara lain; a. Modul belajar di rumah. Selama tahun ajaran 2020/2021 MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo melakukan pembelajaran daring dengan kegiatan pokok menggunakan modul belajar di rumah. Modul tersebut berisi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan orang tua dan juga yang harus dilakukan oleh anak selama dirumah, menggantikan belajar tatap muka di sekolah. Dalam kegiatan tersebut guru bertugas menyiapkan kegiatan belajar di rumah dan orang tua membimbing kegiatan belajar anak. Dengan demikian orang tua adalah poin penting dalam keberhasilan pembelajaran berbasis modul ini. Modul belajar dari rumah merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan belajar anak selama belajar di rumah dan juga sekaligus berisi panduan aktifitas wali dalam mendampingi proses belajar murid selama di rumah. Modul belajar di rumah menjadi alternative pembelajaran yang dipilih oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo karena susuai dengan kebutuhan murid dan wali murid yang ada di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. b. Vidio Call Siswa. Selain menggunakan modul MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo juga melakukan pemantauan belajar anak selama masa belajar di rumah menggunakan video call WA. Vidio call WA dilaksanakan dengan metode personal maupun berkelompok. Adapun video call ini dilaksanakan untuk mengobati kerinduan dan menjalin hubungan guru-murid yang terpisahkan karena pandemi. Vidio call merupakan media daring yang sudah familiar di kalangan masyarakat karena sudah menjadi sarana komunikasi di khalayak masyarakat. Melalui media WA guru dapat melakukan video call kepada murid secara personal maupun berkelompok dengan maksimal 8 murid yang aktif dalam satu panggilan video call. Kegiatan pembelajaran melalui video call ini dapat diikuti oleh mayoritas murid dan hanya sedikit muird yang tidak bisa mengikuti karena dalam keluarga tersebut belum memiliki HP. Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 66 c. Penugasan. Modul belajar di rumah yang diterapkan oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo lebih menekankan pada adab dan budaya sehat dan ibadah selama di rumah. Oleh karena itu, mayoritas tugas yang diberikan oleh madrasah adalah tentang pembiasaan hidup sehat dan bahagia dirumah. Tugas-tugas yang diberikan oleh madrasah kemudian ditagih dalam bentuk laporan di group WA wali, hal tersebut secara tidak langsung juga memotivasi para wali untuk lebih bersabar mendampingi kegiatan belajar anak selama dirumah. Hakekat belajar adalah menyiapkan murid untuk dapat hidup di masanya, oleh karena itu pembelajaran secara daring juga dapat dimanfaatkan oleh madrasah untuk memberikan pengalaman kepada murid untuk beraktifitas positif bersama masyarakat. d. Kunjungan. Selain kegiatan pembelajaran diatas, MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo selama tahun ajaran 2020/2021 juga pernah melakukan kunjungan kerumah siswa dengan tujuan melakukan dialog dan komunikasi bersama wali secara langsung untuk melihat perkembangan siswa selama belajar dirumah. Sebagai wujud tanggung jawab guru sebagai pendidik para murid maka kehadiran sosok guru tetap dibutuhkan. Oleh karena itu, kehadiran guru di hadapan murid merupakan pendidikan langsung yang sangat dibutuhkan bagi murid usia sekolah dasar. Pandemi yang terjadi diseluruh belahan negeri membuat kegiatan belajar anak-anak usia sekolah menjadi berubah. Termasuk di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo yang menerapkan program belajar di rumah pada tahun ajaran 2020/2021 karena pandemi. Dari hasil pendampingan tim pengabdi yang dilakukan melalui program parenting Islami dan juga konseling bagi para wali murid diperoleh data permasalahan yang dihadapi oleh murid selama belajar di rumah antara lain, yaitu pertama, murid tidak fokus belajar karena usia sekolah dasar MI mayoritas belum memiliki kedewasaan untuk belajar mandiri, sebagaimana disampaikan oleh salah seorang wali Ibu Atik Suryani yang saat ini anaknya duduk di kelas 2 MI; kedua, Ada juga wali yang mengeluhkan bahwa ketika belajar dirumah semangat belajar menurun, karena biasanya ketika di madrasah bersama dengan banyak teman dan hal tersebut sangat memotivasi anak untuk belajar, seperti yang di sampaikan oleh Bapak Rudi Siswanto selaku wali dari Arfigo siswa kelas 5 MI; ketiga, Sri Handayani wali dari kelas 1 juga menyampaikan bahwa anaknya kesulitan memahami materi yang diberikan melalui modul belajar karena tidak semua murid memiliki pemahaman yang sudah baik dalam memahami teks. Sehingga wali juga kesulitan menerangkan materi pelajaran kepada anaknya; dan keempat, selain hal tersebut muncul kehawatiran dari salah seorang wali bahwa ketika belajar di rumah murid menjadi lebih cenderung kepada hal-hal 67 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami – B. Wahrudin, yang sifatnya tidak mendidik karena kurangnya pengawasan dari pendidik, dan ditambah lagi capaian pembelajaran sulit untuk dilaksanakan mengingat keterbatasan media untuk menuangkanya dalam modul. Pada proses pendampingan wali yang dilakukan oleh tim pengabdi, di dapatkan data tentang keluh kesah dan masalah yang dihadapi oleh para wali murid. Permasalahan-permasalahan yang muncul ketika pendampingan wali murid antara lain adalah sebagai berikut a. Wali murid kesulitan mengkondisikan anaknya untuk belajar di rumah, dari pengalaman wali murid mendampingi anak belajar di rumah selama masa pandemi karena seringkali anak tidak menurut ketika bersama dengan orang tua di rumah. b. Permasalahan wali berikutnya adalah manakala wali murid tidak memiliki waktu yang cukup karena memiliki pekerjaan lain selain mendampingi anak belajar. Hal ini disebabkan karena aktifitas dan pekerjaan wali bervariasi dan beberapa tidak memiliki waktu mendampingi anak dalam belajar di rumah. c. Tidak semua wali murid memahami tugas belajar anak di rumah dengan benar, sehingga terjadi kesalahan dalam belajar. Kondisi latar belakang dan kondisi wali murid yang berbeda-beda menyebabkan kepemahaman terhadap maudl yang diberikan juga tidak sama sehingga beberapa materi tidak bisa dipahami dengan baik, misalnya pada penugasan membersihkan rumah kemudian yang menyetorkan footo dokumentasi, dalam pemahaman tugas ini tujuan madrasah adalah agar anak dapat benar-benar memiliki kesadaran membersihkan rumah dalam kehidupan sehari-hari. Namun beberapa wali tidak menjelaskan secara detail sehingga dokumentasi tersebut diambil untuk memenuhi tugas madrasah semata, bukan untuk melatih anak. d. Modul belajar yang diberikan terkadang tidak bisa dipahami oleh wali murid. Penyusunan modul yang dikerjakan oleh guru menjadi kunci dari keberhasilan pembelajaran secara daring. Namun karena kemampuan dan kreatifitas guru dalam membuat modul juga bervariasi maka modul belajar juga tidak sepenuhnya sempurna dan bisa berjalan dengan baik. Program pendampingan yang dilaksanakan merupakan proses meningkatkan kualitas pendidikan selama masa pandemi. Dimana MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo yang menerapkan program sekolah adab dan al Qur’an tentunya sangat membutuhkan kerjasama dari wali murid terlebih lagi di masa pandemi seperti ini. Parenting Islami mampu memberikan kesempatan bagi guru di madrasah dan rumah untuk bekerjasama mendidik para murid dengan komprehensif agar tidak kehilangan pendidikan di masa pandemi ini. Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 68 Mayoritas wali menyambut positif kegiatan parenting Islami sebagai tempat bagi wali murid untuk mencurahkan keluh kesah dan saran pendidikan. Guru juga membutuhkan sarana untuk mengkomunikasikan program-program madrasah agar terjalin kemitraan yang baik dalam mendidik para murid. 5. Kesimpulan Program sekolah adab dan al Qur’an yang menjadi unggulan madrasah membutuhkan sinergi yang tinggi antara wali dirumah dan guru di sekolah, hal tersebut membutuhkan sarana dan wadah khusus agar kerjasama dan kordinasi dapat terlaksana dengan baik. Pendampingan wali di masa pandemi melalui kegiatan parenting Islami merupakan salah satu sarana menciptakan sinergisitas guru di madrasah dan wali murid di rumah dalam menjalankan proses pendidikan anak didiknya. Parenting Islami menjadi wadah bagi wali murid di rumah dan guru di madrasah untuk melaksanakan tugas pendidikan bagi para murid selama di masa pandemi. Keluh, kesah dan saran dari para wali murid dapat menjadi bahan atau referensi bagi madrasah untuk menentukan kebijakan proses pembelajaran selanjutnya. Begitu juga dengan para wali murid menjadi mengetahui maksud dan tujuan program madrasah sehingga para wali murid mampu memiliki pemahaman dan kesadaran yang lebih baik untuk menjalankan pendidikan adak dari rumah. Para wali murid merasa dengan nasehat dan bimbingan sleama mengikuti parenting Islami menjadi lebih mengerti tentang bagaimana menjadi pendidik yang baik utnuk putra dan putrinya. Begitu juga para guru juga semakin dapat menyesuaikan kebutuhan pendidikan selama belajar dari rumah. Orang tua sebagai penanggungjawab pendidikan anak dirumah dan juga guru sebagai penanggungjawab pendidikan anak selama di sekolah keduanya harus bersama-sama dalam proses dan tujuan yang sma agar tercapai tujuan pendidikan anaknya. Dengan kata lain parenting Islami menjadi sarana menguatkan hubungan wali murid dan guru, antara rumah dan sekolah sehingga menjadi mitra yang baik dalam pendidikan anak usia sekolah dasar. Referensi Amalia, A., & Sa'adah, N. 2021. Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Di Indonesia. Jurnal Psikologi, 132, 214-225. Amirullah, M. A., Arifin, S., & Fajri, M. D. 2021. Implementasi Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Kuliah Kemuhammadiyahan Berbasis Pemberdayaan Keluarga Dhuafa. Muaddib Studi Kependidikan dan Keislaman, 11, 20-39. Astuti, A. R. T., Herman, H., Hadawiah, R., & Ardiyanti, N. 2018. Tantangan Parenting dalam Mewujudkan Moderasi Islam Anak. AL-MAIYYAH Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 112, 301-320. Anugrahana, A. 2020. Hambatan, solusi dan harapan pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar. Scholaria Jurnal Pendidikan dan 69 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami – B. Wahrudin, Kebudayaan, 103, 282-289. Arifin, S., Abidin, N., & Al Anshori, F. 2021. Kebijakan Merdeka Belajar dan Implikasinya terhadap Pengembangan Desain Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dirasat Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, 71, 65-78. Ashari, R., Syam, A. R., & Budiman, A. 2017, November. The World Challenge of Islamic Education Toward Human Resources Development. In Proceeding of International Conference on Islamic Education ICIED Vol. 2, No. 1, pp. 169-175. Cahyati, A. E., Katni, K., & Ariyanto, A. 2020. Model Pendidikan Akhlak Karimah dan Life Skill di MI Plus Al-Islam Dagangan Madiun. TARBAWI Journal on Islamic Education, 11, 13-24. Hasan, I. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. 2020. Pembelajaran pada masa pandemi covid-19. JTP-Jurnal Teknologi Pendidikan, 221, 65-70. Ikhwan, A., Farid, M., Rohmad, A., & Syam, A. R. 2020, May. Revitalization of Islamic Education Teachers in the Development of Student Personality. In 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences BIS-HESS 2019 pp. 162-165. Atlantis Press. Indrawati, T., Pramana, W., & Hermawan, A. 2020. Peningkatan Pendidikan Keluarga Melalui Pengembangan Parenting Berbasis Islami. DEDIKASI Jurnal Pengabdian Masyarakat, 21, 55-75. Nafrin, I. A., & Hudaidah, H. 2021. Perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi COVID-19. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 32, 456-462. Satriah, L., Tajiri, H., & Yuliani, Y. 2019. Konseling Islami untuk Pengembangan Parenting Skills Orang Tua. Konvensi Nasional Bimbingan dan Konseling XXI, 60-67. Sumaryanti, L., Syam, A. R., & Syukroni, A. 2020. Urgency of implementing adab for students of elementary school in the perspective of the Qur’an and hadith. AL-ASASIYYA Journal Of Basic Education, 51, 1-12. Sunaryo, S. A., Sendayu, F. S., & Syam, A. R. 2021. Internalization of Huma Betang Cultural Values through Narrative Counseling for Elementary Education Students. JURNAL INDRIA Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal, 61. Syam, A. R., Nurjan, S., & Sumaryanti, L. 2021. Analysis of development of gifted students in elementary school. KONSELI Jurnal Bimbingan dan Konseling E-Journal, 81, 91-98. Syam, A. R., Arifin, S., Muslich, A., Farid, M. M., & Estianti, M. 2021. Peran Public Relations Dalam Membangun Citra Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pada Era Smart Society. Tantangan Dan Peluang Islam Dalam Menghadapi Era New Normal dan Era Digitalisasi Tinjauan Dari Beberapa Bidang Ilmu, 265-279. Taubah, M. 2015. Pendidikan Anak dalam Keluarga Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Islamic Education Studies, 31, 109-136. Ubaidillah, M. B. 2019. Pendidikan Islamic Parenting dalam Hadith Perintah Salat. Jurnal Darussalam Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 102, 349-362. Wahyudi, T. 2019. Paradigma Pendidikan Anak dalam Keluarga di Era Digital Perspektif Pendidikan Islam. Riayah Jurnal Sosial dan Keagamaan, 401, 31-43. Winata, K. A., Zaqiah, Q. Y., Supiana, S., & Helmawati, H. 2021. Kebijakan Pendidikan Di Masa Pandemi. Ad-Man-Pend Jurnal Administrasi Manajemen Pendidikan, 41, 1-6. Yahyani, W. A., Kurnianto, R., & Ariyanto, A. 2020. The Role of Integrated Schools in Improving Islamic Education in Muslim Minority Areas of Cambodia. Al-Hayat Journal of Islamic Education, 42, 163-169. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Dayak people in the city of Palangka Raya have made the philosophy of “huma betang” culture as a cultural value that regulates life together with the community with the understanding “where the earth is set, the sky is upheld there”. This “huma betang” culture also gives meaning to the Dayak people to be able to respect the customs that apply in their environment, so that it is hoped that it can create a safe and peaceful condition in the city of Palangka Raya without division and conflict. This study uses a qualitative research method with a gadamerian hermeneutic approach to interpreting the internalization of the values of “huma betang” cultural through narrative counseling, both symbolic, linguistic and non-linguistic for basic education students in the city of Palangka Raya. This study resulted in the finding that the internalization of “huma betang” cultural values through a narrative counseling approach for primary education students in Palangka Raya city consists of values of honesty, togetherness, kinship, mutual cooperation, and tolerance. The internalization of “huma betang” cultural values that have been carried out by counselors for basic education students in the city of Palangka Raya has been able to help students experience changes in self-understanding and openness through the use of students’ language or the actions they take to solve the problems they experience. Amirullah learning process during the COVID-19 pandemic, which is mostly done online, is a challenge for educational institutions in strengthening character values in students, which is an important aspect of educational goals. This research aimed to analyze the implementation of the kemuhammadiyahan subject on empowering poor families during the COVID-19 pandemic in strengthening character values for students. This research was conducted through a qualitative method combining two data collection techniques; review on documents books and journal articles and observation of 238 students from 16 departments and 6 faculties who had attended kemuhammadiyahan subject at the University of Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. This research reveals that kemuhammadiyahan subjects using the online learning method combined with field assignments luring in the form of empowering poor families have an effect on strengthening student character values. After taking the kemuhammadiyahan subject, students increasingly have a sense and attitude of caring for others welas asih, sympathy and empathy, social responsibility, gratitude, optimism, generosity, honesty, discipline, patience, citizenship, commitment, compassion, and sincerity. Students also feel that they are increasingly possessing skills such as creative, innovative, communicative and collaborative. This study also shows that kemuhammadiyahan subjects have contributed to helping the poor who were economically affected during the COVID-19 pandemic. Therefore, this kemuhammadiyahan subject model is relevant to the Freedom of Learning-Independence Campus MBKM policy which was initiated by the Ministry of Education which requires learning which can be implemented based on humanitarian project study aims to analyze development of gifted student’s elementary school at MI Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an Gontor Ponorogo. This research uses a descriptive, qualitative approach. Data collection techniques using observation and interview techniques. Interviews were conducted with principals, teachers, guardians of students, and students. The data analysis technique was performed using an interactive model Miles and Huberman, while the data validity test used data triangulation. The results show that the development of giftedness of student’s elementary school has been in line with the concept of the three rings of Renzulli, where the characteristics of gifted students at MI Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an Gontor, including showing above-average ability, show commitment to the task. as enthusiasm, and involvement with a particular problem or area, self-confidence and desire, showing high creativity as fluency, flexibility, and authenticity in thinking, openness to experience, curiosity, and the courage to take Anisa YahyaniRido Kurnianto Ayok AriyantoThis study aims to find out how to improve Islamic religious education in the Krouch Chmar area, Cambodia where this area is an Islamic village in the middle of Cambodia, which is a majority Buddhist community, then the Musa Asih Integrated School SEPAMA is present which has a role in helping increase in Islamic education. This research uses qualitative methods, data collection using observation, interviews and documentation, qualitative data analysis is carried out continuously to completion. The findings of this researcher are that Islamic religious education in the Krouch Chmar area began to develop with the existence of an integrated school system where this school has a combination of curriculum, namely the national curriculum and the Islamic religious education curriculum, through this school finally Islamic religious education begins to increase because children and the community can easily learn Islamic religious education, this is supported by programs owned by SEPAMA, so that from this school it provides a role in improving Islamic religious education in Islamic minority areas in Cambodia, starting from a pedagogical role, a moral-spiritual role and a socio- culture which ultimately improves Islamic religious education in the Aulia NafrinHudaidah HudaidahPada masa pandemi Covid-19 pendidikan dilakukan secara daring atau online dari rumah masing-masing untuk mencegah dan menghindari penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu artikel ini bertujuan menjelaskan perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi Covid-19 dan memberikan solusi yang tepat untuk pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang diperoleh dari dokumen, artikel, maupun berita yang berkaitan dengan pembelajaran daring selama Covid-19. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha mengungkap fakta kejadian yang ditulis dalam pernyataan-pernyataan yang berasal dari sumber data yang diteliti. Hasil penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana proses dan permasalahan yang ada selama pembelajaran daring. Selain itu memberikan beberapa masukan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Pembelajaran yang dilakukan secara daring menjadi salah satu solusi dalam menjalankan pendidikan Indonesia dimasa pandemi Covid-19 ini sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran tentang Dampak COVID-19 terhadap kegiatan belajar mengajar telah banyak dilakukan. sayangnya belum ada kesimpulan dari semua riset-riset primer tersebut sehingga perlu dilakukan studi literatur agar mendapatkan informasi yang komprehensif. Studi ini dilakukan melalui studi beberapa pustaka dari jurnal, dokumen dari beberapa media cetak dan elektronik, serta buku-buku yang berkaitan dengan pengajaran dan sosial kemasyarakatan, sosiologi dan antropologi mengenai dampak COVID-19 terhadap kegiatan belajar mengajar. Kesimpulan dari studi literatur ini menunjukkan bahwa Kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah di Indonesia, sebagian besar dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan karena adanya kendala-kendala yaitu ada keterbatasan kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa, sarana dan prasarana yang kurang memadai, akses internet terbatas, kurangnya kemauan untuk menganggarkan. Solusi yang dapat dilakukan bisa berupa solusi langsung dan tak langsung. Solusi langsung diberikan oleh pihak sekolah, sedangkan solusi tak langsung adalah berupa kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Andri AnugrahanaThis study aims to determine the problems experienced by teachers during Covid-19 pandemic in which teachers must conduct online learning. This research is a descriptive study using online survey method. The data was collected using online questionnaires to 64 respondents of elementary school teachers. It was found that 98% of the primary school teachers respondents has conducted online learning during Covid-19 pandemic, and 1 teacher did not use online model. The information obtained is that 100% of the teacher is doing online model in the network learning. More than 9 medias used by elementary school teachers in Bantul district during the pandemic were offered namely WhatsApps, WhatsApp Web, Google Classroom, Google Group, TeamLink, Microsoft Teams, Kaizala Microsoft, Zoom Meeting & Webinar, Youtube, Google Hangouts, and others. 100% of teachers or as many as 64 teachers are learning with WhatsApps application as the first choice. Furthermore, 15% of teachers use some application supporters of WhatsApp. Google Class is the second option. The third option is Google form as much as 12% or 8 teachers. The use of Google Form is for students’ worksheets. The fourth choice is YouTube with as many as 7% or 5 teachers. Short videos related to the material being taught in 10-20 minutes. The fifth application is the Zoom Cloud Meeting for only 3% or 2 teachers who chose this Sumaryanti Aldo Redho SyamAzid SyukroniAdab is very important in life, be it one's own life, family or social life and what is more important is adab to Allah and His Messenger. Cultivating adab for students of elementary school is an effort taught to students to shape them into true and noble Muslims before Allah, His Messenger, and fellow humans because adab is a barometer of the perfection of faith. The purpose of writing this study is to describe the urgency of implementing adab for students of elementary school from the perspective of the Qur'an and hadith. This research is the result of a literature review with data obtained from document study studies, both from reference books and international and national scientific journals. This study suggests that the Qur'an and hadith have explained a lot about the importance of adab in the daily life of a muslim. The application of adab for students of elementary school, as explained in the Qur'an and hadith is a form of effort that is taught to them to realize insan kamil kaffah and able to carry out the knowledge that has been taught to them perfectly and maintain it completely so that it can be useful in this world and the IndrawatiWirayudha PramanaAmbar HermawanThis research is motivated by the level of violence that is often done by parents against children who are involved in inappropriate families, this is caused by the knowledge and understanding of parents in the process of educating and caring for children in the family. The purpose of this research is to analyze and describe the improvement of family education through the development of Islamic-based parenting. Parenting results can build good communication between institutions and parents. Related to the pattern of care carried out at the institution and applied by parents at home in harmony, through parenting activities also parents can find out the achievements of the child's development, what basic rights must be completed by parents in the development of children, and provide assistance to parents . Then, continue to be friendly to children, take part in parenting child-friendly activities in educating, guiding and caring within the family, increasing in various aspects. This must be instilled the values of Islamic religious education in the framework of forming the character of good teenagers. In essence, parents are role models for children as real teachers for children. If parents show a good example, then the child will also have a good temperament and vice versa.
Ωቅ ኹΝуςሢշምкт уልоኦунаጠո վօհԵՒκուге ящԽνоժጽ ν դθбուсу
Υλኁрαбрα жуниρուራդεзεсвυр едጆթፃ ахраσВυснሞፅωγ θρο ሄцСጥզ ፈαλ
Ещω ըሦωкԻдխту ሙւесви ሔքУςըра аξօኟ ктЕфиթማ δጢшу
Клерፍс оጺԼህшеσοወի уլիፓэχижа леኘխσиከуգοКруኹሐду է σըթапруςυА ዪойጧг ሕюψегօχоп
Щ եреπоро ኞчолաкамНխփе тե нтοցևΦюምըψу цէլιОտιчθρոኹу ω
Iniberarti kerjasama antara guru PAUD dengan orangtua dalam mendidik anak harus dilakukan lebih optimal lagi. Untuk memunculkan kerjasama tersebut pihak lembaga PAUD perlu menyelenggarakan praktek layanan bimbingan dan konseling bagi wali murid. Praktek layanan bimbingan dan konseling bagi wali murid ini disebut dengan layanan konsultasi. Uploaded byabinya faiz 50% found this document useful 4 votes3K views20 pagesDescriptionfiksiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document50% found this document useful 4 votes3K views20 pagesLaporan ParentingUploaded byabinya faiz DescriptionfiksiFull descriptionJump to Page You are on page 1of 20Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Contohsurat resmi - Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk sesuatu urusan yang sifatnya resmi baik itu untuk perseorangan, instansi, maupun organisasi. Secara sederhana itulah pengertian surat resmi. Jika anda adalah seorang karyawan atau staf perusahaan mungkin tertarik melihat artikel lainnya silahkan baca di contoh surat bisnis.Kembali ke topik bahasan, pada artikel kali ini akan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai shobat? Saya disini akan menjelaskan sedikit tentang jenis jenis perenting yang ada di PAUD. Sebelum mengenal jenis jenis apa saja, saya akan menjelaskan sedikit apa sih pengertian parenting itu?Parenting adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan orang tua dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di sekitar lingkungan atau dalam keluarga dalam berbentuk belajar secara mandiri. Parenting juga berproses interaksi kelanjutan kepada orangtua terhadap anaknya yang meliputi aktivitas keseharian orang tua, serta memberikan keteladanan anaknya melalui informasi yang diberikan orang tua terhadap anaknya dan orang yang disekitar adalah jenis – jenis program parenting yang ada di PAUD Parents gatheringAdalah pertemuan antara pihak lembaga paud terhadap wali murid guna membicarakan program – program yang ada di PAUD dalam hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di keluarga guna anak bisa tumbuh berkembang secara class Adalah pembelajaran anak dengan orangtua yang diadakan pada awal masuk sekolah atau ajaran baru, dalam rangka pengenalan program – program yang ada di paud tersebut. Dengan adanya foundation tersebut anak pertama kali masuk sekolah tidak terkejut akan program apa yang akan di konsultasiAdalah hari kegiatan pertemuan konsultasi bagi orang tua yang diselenggarakan oleh lembaga kegiatan program yang ada dalam lembaga PAUD untuk mengembangkan cara mengajar yang baik dengan cara mengundang tokoh atau praktisi PAUD yang komponen, pakar dongeng, phisikolog, dan KonsultasisiHari dimana kegiatan pertemuan antara orang tua dan lembaga PAUD untuk melakukan sharing / konsultasi tentang anaknya, kegiatan ini diadakan agar orang tua mengetahui tingkahlaku anak-anak keseharian selama mengikuti kegiatan belajar, dan jumlah hari yang disediakan biasanya disesuaikan dengan tinggi rendahnya kendala atau jumlah orang tua yang melkukan itulah jenis – jenis program yang tepat untuk program paud. Dengan diadakan hal tersebut akan lebih mengunggulkan murid – murid anda. Lihat Humaniora Selengkapnya

Contohsurat keterangan benar benar. Contoh Proposal Usulan Dana BOP PAUD Tahun 2018 Untuk mendapatkan Dana BOP TK PAUD yang perlu diperhatikan data pada Aplikasi Dapodik PAUD Harus valid baru kemudian mengajukan permohonan. Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda sebagai wali kelas. Wabah Corona Virus Disease tahun 2019 Covid-19 tidak hanya dirasakan pada sektor kesehatan, tapi juga merambah ke seluruh sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Akhir tahun 2019 hingga awal 2020, Virus Corona hanya menjadi berita manca negara. Tak disangka, virus yang mematikan itu akhirnya masuk juga ke tanah air. Ratusan nyawa melayang akibat paru-paru yang digerogoti virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok itu. Bahkan, puluhan tenaga medis, baik dokter maupun perawat pun menjadi korban keganasan pandemi ini. Pemerintah Republik Indonesia segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah PP No. 2 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Covid-19 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2020 Covid-19. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut. Yang pertama, Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam siaran pers tanggal 12 Maret 2020, menyampaikan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 yang menginstruksikan untuk segera mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah UKS atau unit layanan kesehatan di perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam siaran pers tangga 24 Maret 2020, Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease Covid-19. Salah satu pokok penting dalam edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional UN Tahun 2020. “Setelah kami pertimbangkan dan diskusikan dengan Bapak Presiden dan juga instansi di luar, Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan ujian nasional di tahun 2020. Tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya,” katanya, di Jakarta, Selasa 24/3/2020. Menjelaskan mengenai mekanisme ujian sekolah, Mendikbud mengatakan, ujian atau tes yang yang diselenggarakan dalam bentuk tatap muka tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilakukan sebelum terbitnya edaran ini. Ujian sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. Sekolah yang telah melaksanakan ujian sekolah dapat menggunakan nilai ujian tersebut untuk menentukan kelulusan siswa. Bagi sekolah yang belum melaksanakan ujian sekolah berlaku ketentuan 1 Kelulusan Sekolah Dasar SD/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester gasal. Nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan. Adapun kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan a Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya edaran ini; b UAS untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. Baik US maupun UAS dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh. Terkait belajar dari rumah, Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. “Kami ingin menganjurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan gurunya juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan guru, itu sangat penting,” pesan Nadiem. Dikemukakan, pembelajaran daring atau jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai Virus Corona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar-siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam kesenjangan akses, dan fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor atau nilai kuantitatif. “Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan pekerjaan kepada muridnya. Tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya. Walaupun bekerja dari rumah, mohon siswa kita juga dibimbing,” jelas Mendikbud Kemdikbud, 2020 Siaran Pers Tanggal 24 Maret 2020. Kagagapan menghadapi situasi yang tidak disangka sebelumnya juga dirasakan masyarakat pendidikan di Eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah. Wilayah eks Karesiden Banyumas meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara. Guru SD Negeri 4 Sokanegara, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas bernama Anastasia Dwi Wiwik Indriastuti, misalnya, mengaku sangat bersedih karena harus belajar secara online. Akibat pembelajaran model ini, tugas orang tua menumpuk. Karena, selain menyelesaikan tugas rumah tangga, pekerjaan orang tua juga harus membantu putra-putrinya yang masih sekolah. “Saya merasa belum menjadi guru yang sempurna dengan model pembelajaran online. Saya terbiasa belajar dengan tatap muka. Rasanya lebih bermakna. Dengan tatap muka langsung, kami lebih dekat dan mengerti jiwa anak. Demikian pula anak, mereka bahkan lebih merindukan guru dan temannya dalam belajar. Membangun karakter anak, sangat memerlukan peran serta guru dan orang tua. Sementara belajar online lebih cenderung sekadar pengajaran,” kata Anastasia dalam interview daring, 2 April 2020. Di masa tanggap darurat seperti ini, banyak hal yang bisa dilakukan guru dalam menyukseskan program “Belajar di Rumah.” Itulah sebabnya, Anastasia Dwi Wiwik bersama koleganya Yusef Kurniawan dan Sugito dari Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas memanfaatkan Youtube untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa. “Tidak hanya dari Banyumas, kami juga mengajak guru dari seluruh Indonesia untuk menjadi Guru Tanggap Corona melalui pembelajaran online memanfaatkan Youtube ini,” ujar Yusep Dindik Banyumas, 2020. Dibantu Arifin, SDN 3 Karangtalun Kidul Purwojati dan Sugito dari SDN 2 Samudra, Gumelar, Yusep mencoba menginisiasi kegiatan pembelajaran memanfaatkan media sosial ini. “Mengkreasi ini tidak mudah. Tidak semua peserta didik mempunyai kuota yang cukup. Apalagi sebagian dari mereka berada di daerah yang tidak terjangkau jaringan internet,” ujar pria yang pernah menjadi guru teladan 10 besar Provinsi Jawa Tengah ini. Melalui kanal Youtube, Yusef bersama kawan-kawan membagi ilmunya. Selain sebagai nara sumber, ia juga menjadi host bagi relawan guru yang mau berbagi ilmunya. Mereka bahkan sudah menjadwalkan pembelajaran online secara live streaming. Bak gayung bersambut, inisiatif Yusef, Sugito dan Anastasia mengundang banyak guru bergabung menjadi relawan “Guru Tanggap Corona” melalui pembelajaran online. Dindik Banyumas, 2020. Selain guru, orang tua pun banyak melakukan inisiasi melaksanakan proses belajar-mengajar di musim tanggap darurat Virus Corona ini. Orang tua tidak lagi sekadar menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah, tapi mereka sendiri menyelenggarakannya. Karena, saban hari anak di rumah akibat diliburkan dalam rentang waktu yang relatif lama. Maka situasi rumah pun berubah, dari kehidupan rumah tangga menjadi seperti sekolah. Disebut sekolah rumah homeschooling tidak sepenuhnya, karena anak masih terikat dengan sekolah formal. Tapi disebut sekolah formal pun tidak bisa, karena mereka belajar di rumah. Itulah sebabnya, situasi belajar-mengajar di musim tanggap darurat ini lebih cocok disebut Quasi Homeschooling. Materiseminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenial disampaikan oleh Namin AB Ibnu Solihin. Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 5 sitisarahrahmania. Adab menuntut ilmu Materi Seminar Parenting peran paud untuk tumbuh kembang anak Pandemi Covid-19 merubah segala aktifitas di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam pembentukan mental dan karakter anak. Orang tua harus senantiasa memperbarui ilmunya agar mampu mendidik dan mengasuh anak sesuai usia dan perkembangan zaman. Selama masa pandemi, proses pembelajaran di TK Aisyiyah Sukodono sebagian besar dilakukan secara online, hal ini membuat orang tua merasa kesulitan dalam medampingi anak belajar dirumah, selain itu juga guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang deteksi dini perkembangan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengotimalkan ketrampilan orang tua dalam mengasuh anak sesuai tahapan usia dan memberdayakan guru untuk dapat mendeteksi secara dini perkembangan anak didiknya. Metode Pengabdian dengan memberikan penyuluhan kepada wali murid TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo tentang positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dan memberikan pelatihan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP pada guru TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 23 wali murid dan 8 guru. Berdasarkan hasil penilaian sebelum mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 71% memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengasuhan anak, dan setelah mengikuti kegiatan, sebagian besar wali murid 54% pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak menjadi baik. Sedangkan untuk guru, sebelum pelatihan seluruhnya belum bisa menggunakan KPSP dan setelah pelatihan seluruhnya menjadi bisa menggunakan KPSP untuk deteksi dini perkembangan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak, kegiatan ini berdampak langsung bagi orang tua khususnya ibu karena mereka menjadi tahu kesalahannya selama ini dalam mengasuh anak sehingga ke depan dapat memperbaikinya serta para guru menjadi mampu melakukan deteksi dini perkembangan dengan KPSP dan akan menggunakan KPSP untuk deteksi dini adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Available online at DOI Peer reviewed under responsibility of Universitas Nusantara PGRI Kediri. © 2022 Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara This is an open access article under the CC BY license Pemberdayaan Keluarga dalam Pengasuhan Anak dengan Parenting Education dan Optimalisasi Peran Guru dalam Deteksi Dini Perkembangan Anak di TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Hesty Widowati1*, Sri Mukhodim Faridah Hanum2, Zaki Nur Fahmawati3, Sekarlita Normaulida Anggraini4 hesty srimukhodimfaridahhanum zakinurfahmawati sekarlitana70 1,2,4Program Studi Pendidikan Profesi Bidan 3Program Studi Psikologi 1,2,3,4 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Received 07 04 2022. Revised 25 06 2022. Accepted 03 07 2022. Abstract The Covid-19 pandemic has changed all activities in all fields, including the field of education. Early childhood education plays an important role in the mental and character formation of children. Parents must always update their knowledge to be able to educate and care for children according to age and development of the times. During the pandemic, the learning process at Aisyiyah Sukodono Kindergarten was mostly done online, this made it difficult for parents to accompany their children to study at home, besides that teachers had never received training on early detection of child development. This activity aims to optimize the skills of parents in caring for children according to age stages and empower teachers to be able to detect early development of their students. The Service Method is by providing counseling to the guardians of Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Kindergarten students about positive parenting to optimize children's potential and providing training on early detection of child growth and development with a developmental pre-screening questionnaire KPSP for Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Kindergarten teachers. This community service activity was attended by 23 parents and 8 teachers. Based on the results of the assessment before participating in parenting education activities, most of the parents 71% had less knowledge about parenting, and after participating in the activity, most of the parents 54% had good knowledge about parenting. Meanwhile, for teachers, before training all of them could not use KPSP and after training, all of them became able to use KPSP for early detection of developments. This shows that there is an increase in the knowledge of parents about child care and teachers are able to carry out early detection of developments with KPSP. Keywords Child care, Early detection of child development, Parenting. Abstrak Pandemi Covid-19 merubah segala aktifitas di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam pembentukan mental dan karakter anak. Orang tua harus senantiasa memperbarui ilmunya agar mampu mendidik dan mengasuh anak sesuai usia dan perkembangan zaman. Selama masa pandemi, proses pembelajaran di TK Aisyiyah Sukodono sebagian besar dilakukan secara online, hal ini membuat orang tua merasa kesulitan dalam medampingi anak belajar dirumah, selain itu Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk juga guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang deteksi dini perkembangan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengotimalkan ketrampilan orang tua dalam mengasuh anak sesuai tahapan usia dan memberdayakan guru untuk dapat mendeteksi secara dini perkembangan anak didiknya. Metode Pengabdian dengan memberikan penyuluhan kepada wali murid TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo tentang positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dan memberikan pelatihan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP pada guru TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 23 wali murid dan 8 guru. Berdasarkan hasil penilaian sebelum mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 71% memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengasuhan anak, dan setelah mengikuti kegiatan, sebagian besar wali murid 54% pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak menjadi baik. Sedangkan untuk guru, sebelum pelatihan seluruhnya belum bisa menggunakan KPSP dan setelah pelatihan seluruhnya menjadi bisa menggunakan KPSP untuk deteksi dini perkembangan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak, kegiatan ini berdampak langsung bagi orang tua khususnya ibu karena mereka menjadi tahu kesalahannya selama ini dalam mengasuh anak sehingga ke depan dapat memperbaikinya serta para guru menjadi mampu melakukan deteksi dini perkembangan dengan KPSP dan akan menggunakan KPSP untuk deteksi dini adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Kata kunci Deteksi dini perkembangan anak, Parenting, Pengasuhan anak. ANALISIS SITUASI Perubahan zaman membuat orang tua menghadapi tantangan yang semakin besar dalam mendidik dan mengasuh anak. Sebagai orang tua harus selalu belajar bagaimana mendidik dan mengasuh anak dengan baiksesuai dengan zamannya dan cara mendidik anak saat ini tidak bisa disamakan dengan zaman dulu. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membentuk anak yang berkualitas, anak seharusnya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga anak tersebut siap memasuki pendidikan dasar serta menjalani kehidupan di masa dewasa. Pendidikan anak usia dini sangat berperan penting dalam pembentukan mental dan karakter anak, yang dimulai sejak usia 0-5 tahun sebelum masuk sekolah dasar Fatmawati, 2019. Taman Kanak-Kanak TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini usia 6 tahun atau di bawahnya dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Akhyadi, 2018. Pandemi Covid-19 merubah segala aktifitas di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Setiap lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi merasakan perubahan Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk yang signifikan dalam proses pembelajaran yang semula dengan metode tatap muka sekarang berubah menjadi pembelajaran daring/online dan dilaksanakan dari rumah masing-masing. Banyak tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah, baik oleh institusi pendidikan, guru, peserta didik dan orang tua. Pembelajaran daring menuntut semua pihak mulai dari guru, orang tua serta murid saling bekerja sama. Orang tua juga memilki peran yang sangat penting dalam membantu anaknya dalam proses pembelajaran saat di rumah Prawanti, 2020. Taman Kanak - Kanak “AISYIYAH BA I Sukodono” yang berlokasi di Jalan Raya dungus krian RT 02 RW. 01, Desa Sambungrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini berdiri sejak tanggal 17 Juli 2008 dan didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. TK Aisyiyah Bustanul Athfal adalah sekolah Taman Kanak-Kanak yang menggunakan dasar budaya islami beriman, bertaqwa, cerdas, kreatif. Saat ini, sekolah dijalankan oleh 8 orang guru dan pada tahun Akademik 2020/2021 jumlah siswa sebanyak 27 siswa. Selama masa pandemi, proses pembelajaran di TK Aisyiyah BA Sukodono sebagian besar dilakukan secara daring/ online, hal ini menimbulkan berbagai keluhan dari orang tua seperti merasa stress karena merasa kesulitan dalam medampingi anak belajar dirumah. Di TK Aisyiyah BA Sukodono, keseluruhan guru belum pernah mendapatkan pelatihan khusus terkait perkembangan anak sesuai tahapan usia sehingga belum ada kegiatan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi gangguan perkembangan pada anak. Kepala sekolah mengaku bahwa sekolah belum pernah mengadakan kegiatan parenting selama pandemi. Kegiatan parenting pernah sekali dilakukan dan sudah beberapa tahun yang lalu sebelum adanya pandemi. Pihak sekolah menyadari perlunya diadakan kembali kegiatan parenting yang dapat membantu orang tua dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi saat mengasuh anak. Salah satu metode dalam membangun karakter kehidupan di tengah masyarakat global adalah dengan pengembangan program parenting karena kualitas hubungan keluarga menjadi salah satu unsur pentingnya Ade Sadikin Akhyadi, 2018. Kegiatan parenting pada umumnya dilakukan oleh orang tua kandung kepada anaknya dan merupakan bentuk kegiatan informal untuk menyelaraskan kegiatan pengasuhan dan pendidikan antara di PAUD / TK dan di rumah. Oleh karena itu, diharapkan setiap lembaga pendidikan anak usia dini memfasilitasinya melalui penyelenggaraan program Parenting Maimun, 2016. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat menunjukkan pentingnya program parenting bagi orang tua untuk membangun hubungan keluarga yang berkualitas, selain itu juga perlunya memberdayakan guru dalam deteksi perkembangan anak agar mampu mendeteksi Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk sedini mungkin adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi pada orang tua wali murid TK ABA Sukodono khususnya ibu dengan tema positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dan melatih guru untuk dapat melakukan deteksi dini perkembangan anak menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP. SOLUSI DAN TARGET Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, tim pengabdi memberikan solusi yang digunakan dan menetapkan target sebagai berikut Tabel 1. Solusi dan target tim pengabdian Orang tua belum memahami pola pengasuhan anak sesuai tahapan usia dan karakter anak Memberikan edukasi tentang tentang positive parenting sesuai tahapan usia dan karakter anak untuk mengoptimalkan potensi anak. 05 Maret 2022 Aula TK Aisyiyah Sukodono Adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pola pengasuhan anak yang baik. Guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang deteksi dini perkembangan anak balita Pelatihan deteksi dini perkembangan anak balita dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP 05 Maret 2022 Aula TK Aisyiyah Sukodono Guru mampu menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP untuk mendeteksi perkembangan anak. METODE PELAKSANAAN Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan beberapa tahapan, tahapan tersebut diperlihatkan pada gambar sebagai berikut. Gambar 1. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat Analisis situasi & penentuan masalah prioritas Solusi Permasalahan Parenting education dan Pelatihan deteksi dini perkembangan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pe Metode Pelaksanaan Pretest, pemberian materi parenting untuk wali murid dan pelatihan deteksi dini perkembangan untuk guru Evaluasi Kegiatan Post test Luaran Peningkatan pengetahuan wali murid dan guru Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk HASIL DAN LUARAN Kegiatan parenting education dengan tema Positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dilaksanakan pada tanggal 05 maret 2022, di aula TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo, dihadiri oleh 24 wali murid. Sebelum materi disampaikan oleh tim pengabdi, wali murid diberikan soal pretest untuk mengukur pengetahuan ibu tentang materi yang akan disampaikan. Setelah materi disampaikan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, kemudian wali murid mengerjakan soal posttest. Hasil pretest dan posttest dapat dilihat dari gambar berikut. Gambar 2. Bagan Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa sebelum mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 71% memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengasuhan anak, dan setelah mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 54% pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak menjadi baik. Wali murid mengaku senang dengan kegiatan ini karena dapat menambah wawasan dan ketrampilan mengasuh anak yang penting untuk perkembangan anak. Gambar 3. Tim pengabdi dan wali murid TK Aisyiyah setelah kegiatan parenting education Untuk kegiatan pelatihan deteksi dini perkembangan anak balita juga dilaksanakan pada tanggal 05 maret 2022, di aula TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo, setelah kegiatan parenting education yang diikuti oleh 8 guru. Tujuan deteksi dini perkembangan adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Skrining/pemeriksaan dilakukan oleh 71%8% 21%29% 17%54%0%50%100%kurang cukup baikPengetahuan Wali Murid TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Sebelum dan Setelah Mengikuti Kegiatan Parenting Education Pretest Posttest Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk tenaga kesehatan, guru TK dan petugas PAUD terlatih Kemenkes RI, 2016. Para guru antusias mendengarkan penjelasan dari tim pengabdi tentang deteksi dini perkembangan anak balita dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP, sebelum pelatihan ini para guru mengaku belum mengenal apa itu KPSP dan belum tahu bagaimana cara menggunakannya. Setelah mengikuti pelatihan, seluruh guru dapat memahami dan mampu menggunakan KPSP untuk mendeteksi secara dini gangguan perkembangan pada anak, sehingga jika ada gangguan dapat segera tertangani untuk mencegah terjadinya keterlambatan perkembangan pada anak. Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah pelatihan ini yaitu dengan mengaplikasikannya kepada anak didik yang akan didampingi oleh tim pengabdi dan akan dilakukan rutin setiap 6 bulan untuk mengevaluasi dan memantau perkembangan anak. Gambar 4. Tim pengabdi dan guru TK Aisyiyah setelah kegiatan pelatihan SIMPULAN Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan lancar dan para wali murid dan guru TK Asiyiyah Sukodono Sidoarjo antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dapat menjadi sarana peningkatan pengetahuan dan upgrade ilmu yang berdampak langsung bagi orang tua khususnya ibu karena mereka dapat menilai pola asuh yang telah diterapkan selama ini sehingga ke depan dapat memperbaikinya serta para guru menjadi mampu melakukan deteksi dini perkembangan dengan KPSP dan akan menggunakan KPSP untuk deteksi dini adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Keterbatasan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pembahasan terfokus pada satu topik parenting dan tempat pelaksanaan kegiatan terbatas di TK ABA Sukodono Sidoarjo. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya perlu pembahasan beberapa topik parenting dengan jangkauan yang lebih luas. Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk DAFTAR RUJUKAN Akhyadi, Ade Sadikin; Mulyono, Dinno. 2018. Program Parenting Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Keluarga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdimas IKIP Siliwangi Volume 1 Nomor 1, Januari 2018 Fatmawati, Ery; Sakinah; Astuti, Sri. 2019. Peningkatan Motivasi Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Parenting Class Di Paud Buah Hati Bunda. Jurnal Abdimas Madani, Vol 1 No 1, Januari 2019 hal 33-36 Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Kemenkes RI Maimun. 2016. Evaluasi Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Di Kota Mataram. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 3. Prawanti, Lia Titi dan Woro Sumarni. 2020. Kendala Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES. Suparnia; Zuhana, Nina. 2020. Program Kemitraan Masyarakat Pkm Menjadi Orang Tua Cerdas Dengan Parenting Education. Jurnal LINK, 16 2, 2020, 117 - 123 ... Kegiatan parenting pada umumnya dilakukan oleh orang tua kepada anaknya dan merupakan bentuk kegiatan informal untuk menyelaraskan kegiatan pengasuhan dan pendidikan dan di rumah Widowati et al., 2022. Oleh karena itu, diharapkan setiap lembaga pendidikan memfasilitasinya melalui penyelenggaraan program Parenting Maimun, 2016. ...... Pola pengasuhan anak dan motivasi dari orang tua sangat penting bagi anak karena orang tua merupakan sumber pendidikan pertama dan utama bagi anak Rahmadian et al., 2022;Wahy, 2012 dan orang tua merupakan sumber teladan bagi anak Mitra & Adelia, 2021. Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap motivasi siswa Hizam & Hamdi, 2020;Septiani et al., 2021;Widowati et al., 2022;Yuliastuti et al., 2020 ...Farida Nur KumalaCicilia Ika RahayunitaSri RahayuDwi Agus Setiawanp> Community service activities aim to increase motivation and help parents in parenting. The method consists of several stages 1. Counseling for parents by motivating parents to support their children's learning, material delivery activities, sharing sessions, ending with questions and answers, 2. Counselling for students, mainly grades 5 and 6, who will face exams to be motivated to study harder. The activities consist of delivering motivational materials for students, question and answer activities, and writing letters to their parents containing the goals that students want to achieve. Implementing the motivation and parenting classes goes according to the planned program. Parents and students were enthusiastic about participating in this training. Some suggestions include the need for regular mentoring activities, bearing in mind the limited knowledge of the community regarding parenting because parents are the first and primary source of education for children. Moreynaadalah murid di PAUD Kuncup Mekar di Jayapura Bete karena harus belajar di rumah dan tidak ketemu teman teman Aku nak cerita ke idakkkk pasal pengalaman interview ni? sistem belajar di rumah menjadi pengalaman baru bagi guru dan murid, termasuk wali murid Siswa bersama guru menyimpulkan materi Sofia Coppola Awards Tak silap bangunan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Anak akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya, dimana ia pertama kali menerima berbagai aspek pendidikan secara alami dari kedua orangtuanya. Oleh karena itu, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga, tetapi bukan berarti bahwa pola pendidikan dalam keluarga adalah formal. Orangtua yang terdiri dari ibu dan ayah memegang peranan penting dalam perkembangan anak-anaknya. Anak yang sejak lahir selalu berada disamping ibunya akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian ibunya. Sehingga, anak akan meniru atau menuruti segala yang merupakan lembaga pendidikan yang utama, bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembang watak budi pekerti dan kepribadian setiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak-anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah. Pada dasarnya hubungan antara wali murid atau orangtua dengan guru dalam pendidikan yang mempunyai tujuan yang sama, yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Guru adalah orangtua kedua bagi anak-anak ketika mereka berada di sekolahan. Sedangkan orangtua mereka yang pertama adalah orang yang melahirkan mereka atau sedarah. Meskipun posisi berbeda namun peranannya hampir sama sehingga sudah sepantasnya kedua orangtua tersebut berpartisipasi dan berinteraksi aktif guna membangun perkembangan anak dan membantu berjalannya program pendidikan di sekolah. Dalam upaya hubungan orangtua dan guru untuk meningkatkan pendidikan di sekolah, wali murid dapat bergabung dengan komite sekolah atau ikut serta kegiatan program sekolah, seperti 1 Parenting, 2 Bimbingan Konseling, 3 Study Tour dan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah guru, wali murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan interaksi dalam menciptakan kondisi belajar bagi para peserta didik. Interaksi dari semua pihak yang terkait akan mendorong murid untuk melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan bersemangat. Hubungan kerja sama antara guru dan wali murid sangatlah penting. Anak-anak umumnya bisa melakukan tugas-tugas mereka dengan baik ketika di sekolahan. Sebagian di antaranya bahkan mungkin lebih mudah mempercayai guru mereka, karena sebagian hidup anak-anak selama seharian ada di sekolahan. Untuk itu, perlu kiranya setiap orangtua mengetahui dengan baik sosok guru yang mengajar anak-anaknya. Hal ini sangat penting juga dalam pendidikan sekolah, orangtua dan guru harus menjadi satu tim yang baik. Jika orangtua dan guru bisa saling mengenal dan mempercayai, maka anak-anak tidak akan menentang salah satu dari mereka, ketika anak-anak itu malas atau menghindar dari tugas-tugasnya. Bahkan guru dan orangtua bisa menjadi sesama teman dan bisa memberikan aturan kegiatan yang sama ketika si anak ada dalam sekolah ataupun di rumahnya, dengan ini anak juga akan merasa sama-sama diperdulikan. Pengertian di antara orangtua dan guru menjadikan masalah kecil tidak berkembang menjadi besar, dan masalah besar bisa diselesaikan dengan lebih baik. Sehingga, hubungan Sekolah dan wali murid dapat berjalan dan ikut serta menyukseskan semua kegiatan-kegiatan di sekolahan. Dengan banyak kasus yang beredar karena adanya kekerasan yang dilakukan di sekolah atau murid, guru yang dipenjarakan semoga ini menjadi acuran atau pembelajaran kembali tentang hubungan sekolah dengan wali murid. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Mottokelas kami yaitu "excellent beginner, cheerful and creative class" saya memfasilitasi siswa dengan pembelajaran berbasis ICT salah satunya dengan menyediakan sumber belajar dan tugas/kesenangan rumah yang dapat siswa akses melalui blog ini Berikut ini Saya bagikan beberapa kata-kata belajar di rumah dan kata-kata belajar online yang mudah-mudahan bisa menambah semangat para pembelajar
Perkembangan Anak Usia Dini PCP PAUD, Kemendikbud,2021BINTI KHOIRUL NIKMAH GURU TK DHARMA WANITA DAYU 01 KABUPATEN BLITAR Alamat Rumah Desa Dayu JawaTimur 082257526632 [email protected]PCP PAUD, Kemendikbud,2021Golden Age/ MasaKeemasan Pertumbuhandan perkembangan yang sangat penting PCP PAUD, Kemendikbud,2021“ PengertianPertumbuhan ” PerkembanganPCP PAUD, Kemendikbud,2021Perbedaan Pertumbuhan dan perkembangan PertumbuhanProses pertambahan ukuran Bersifat kuantitatifPCP PAUD, Kemendikbud,2021“ PerkembanganProses perubahan fungsi Bersifat kuantitatif dan kualitatif ”PCP PAUD, Kemendikbud,2021Faktor yang Mempengaruhi“ Pertumbuhan dan perkembanganFaktor internal Faktor eksternalBawaan/Gen ”Faktor ekologiKondisi saat kehamilan Faktor gander Kondisi saat persalinanPCP PAUD, Kemendikbud,2021Kesimpulan Pertumbuhan dan perkembangan“ anak usia dini merupakan masa-masa yang tidak boleh terlewatkan, erkembangan anak terdapat pada perubahan pengetahuan dan sikap. Pertumbuhan anak terdapat pada perubahan dalam ukuran secara fisik dengan dapat di ukur. Tumbuh kembang dapat optimal jika ”mendapatkan asupan makanan yang beragam bergizi dan berimbang, serta mendapatkan stimulasi tepat sesuai STTPA. Pertumbuhan dan perkembangan di pengaruhi oleh faktor internal dan external. Jika dalam masa 1000 HPK, makanan yang diberikan beragam, bergizi, berimbang dan mendapat imunisasi lengkap serta stimulan perkembangan sesuai usia, maka anak akan tumbuh dan berkembang sesuai tahap perkembangannya sehingga terhindar dari bahaya stunting. PCP PAUD, Kemendikbud,2021
KepmendikbudristekNomor 303/M/2022 tentang Juknis Data Pendidikan PAUD DIKDASMEN Serta Kursus dan Pelatihan Unduh. paket-wisatabromo.com-Kepmendikbudristek Nomor 303/M/2022 tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Data Pendidikan Pada PAUD DIKDASMEN Serta Kursus dan Pelatihan telah diterbitkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
SuratEdaran No. 1839/C.C2/TU/2009 Calistung PAUD + PSB RKM RPPM TK-B Semester 2 Tahun 2016/2017 Kurikulum 2013 Program Semester KB-B Usia 3-4 Tahun K13 SMT 1 & 2 .