🍾 Essay Alasan Memilih Jurusan Kedokteran

Seseorangyang sudah digariskan jadi dokter, pasti akan jadi dokter. Maka, jika kelak kamu kuliah di FK. Itu bukan kebetulan dek, tapi karena Tuhan sudah memilih kamu untuk jadi dokter, dan tidak semua orang bisa mendapatkan karunia itu. Ketika kamu ingat hal itu, maka belajar lah dengan sungguh sungguh, dan yakinlah kamu bisa. 0% found this document useful 0 votes5K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5K views3 pagesAlasan Saya Menjadi DokterJump to Page You are on page 1of 3 Alasan Saya Menjadi Dokter mendengar kata ini kita pasti akan teringat dengan orang-orang berjas putih yang bekerja di rumah sakit. Mereka membantu menyembuhkan orang-orang sakit dengan kemampuan yang mereka miliki. Kita juga teringat akan pekerjaanmereka yang sangat mulia, betapa tidak toh pekerjaan mereka adalah membantumenyelamatkan jiwa manusia. Pekerjaan sebagai dokter tidaklah mudah. Butuh latar belakang atau alasan kuat bagi seseorang hingga akhirnya memilih untuk menjadidokter Tugas yang diemban oleh seorang dokter tentu sangat berat, tetapi apabila kitamenjalankannya dengan hati yang lapang dan penuh kesabaran pasti semuanya akanterasa ringan. Tugas seorang dokter dikatakan berat karena seorang dokter dalamkegiatan praktiknya akan berhubungan dengan raga manusia. Dalam hal ini yangdimaksudkan adalah jika seorang programmer bekerja mengutak-atik komputer makaseorang dokter bekerja mengutak-atik tubuh manusia. Pekerjaan ini jelas tidak mudahkarena berkaitan dengan nyawa manusia. Contohnya saja, jika sebuah komputer rusak hingga tidak dapat diperbaiki lagi, paling si programmer akan mengatakan,”Komputer ini sudah tidak bisa diperbaiki, beli saja yang baru.”Tidak ada tanggung jawab moralyang ditanggung oleh si programmer. Bandingkan dengan seorang dokter,mungkinkah seorang dokter mengatakan,” Maaf penyakit anda sudah parah lebih baik anda mati saja.”? Tentunya hal ini tidak mungkin jawab moralseorang dokter terhadap pasiennya sangat berat, apalagi jika pasiennnya tidak sembuhatau meninggal. Seorang dokter mau tidak mau dan dalam situasi apapun harus selalusiap melayani orang yang membutuhkannya. Tidak mungkin seorang dokter menolak pasien yang sedang dalam keaadan sekarat karena ia masih ngantuk, sibuk atauapapun itu karena sekali lagi pekerjaan seorang dokter berkaitan dengan dokter dianggap sebagai pekerjaan mulia, menjanjikan dari segimateri, disegani orang, dan dianggap sebagai pekerjaan yang dibutuhkan sepanjangmasa. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kita pasti jarang melihat dokter yang kaya rayaseperti konglomerat. Jadi, jika anda masuk ke FK karena ingin menjadi konglomerat, buang pikiran anda itu jauh-jauh atau tinggalkan FK. Karena seorang dokter menolong seorang pesakit bukan karena alasan materi tetapi karena alasan moral dan masuk ke dalam lingkungan kedokteran sendiri tidaklah hal yang harus dipersiapkan baik dari segi materil, fisik, maupun digit rupiah yang sudah orang tua kita keluarkan hanya agar kita terdaftar sebagai seorang mahasiswa FK? Pasti berkali-kali lipat dari fakultas lainnya. Dari segimorilpun kita harus siap. Mental kita harusalah kuat agar dapat bertahan dalamlingkup ini. Banyaknya dan beratnya materi yang harus dipelajari menjadi cobaantersendiri bagi mahasiswa FK. Kita haruslah mempunyai mental baja agar cobaan itu berubah menjadi tantangan yang mendorong kita untuk terus hidup segala saesuatunya pasti membutuhkan alasan. Begitu jugadengan pilihan saya untuk menjadi dokter belajar di FK Atmajaya. Saya berasal darikota Padang, Sumatera Barat. Dalam keluarga, saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakak saya adalah laki-laki. Sebagai anak bungsu dan perempuansatu-satunya, saya sangat dimanja oleh kedua orang tua saya. Hal itu menyebabkansaya menjadi tidak mandiri dan tidak bisa lepas dari rumah. Saya menyadari hal itu,karena itu saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar kota kelahiran sayadengan harapan menumbuhkan kemandirian dan kedewasaan di dalam diri saya memilih untuk menjadi dokter walupun FK dipandang sebagai jurusan yang berat? Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya memilih untuk kuliah di luar daerah asal saya karena saya ingin menumbuhkan kemandirian dankedewasaan dalam diri saya, jurusan kedokteran adalah jurusan yang tepat bagi sayauntuk membantu menumbuhkan kedua hal di atas karena di dalam jurusan ini kitadiajarkan untuk mampu berpikir kritis, mandiri, saling berkerja sama, bersosialisasi,dan berkomunikasi dengan orang juga dituntut untuk berpikiran terbuka dan bermental baja dalam menghadapi semua tantangan dalam jurusan ini. Hal itudidukung oleh kesukaan saya akan pelajaran biologi. Saya merasa jurusan kedokteranadalah jurusan yang tepat bagi saya untuk mengetahui lebih dalam tentang hal ini..Selain itu, saya menganggap pekerjaan sebagai dokter sangat keren’. Dokter adalah pekerjaan yang mulia dimana tugas mereka adalah membantu menyelamatkan jiwamanusia saya mengatakan membantu karena yang berkuasa atas jiwa manusia adalahyang Maha Kuasa. Dokter adalah pengabdian dan pelayanan sepanjang juga sering merasa tersentuh ketika melihat orang tak punya yangsedang sakit. Saya ingin selalu bisa menolong sesama sekurang-kurangnya dengan Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
ESSAY1. Alasan memilih jurusan Keinginan awal saya untuk memilih Fakultas Kedokteran sebagai tempat saya untuk melanjutkan pendidikan saya berasal dari kecintaan saya untuk menolong orang lain yang sedang membutuhkan pertolongan dan keinginan saya untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Menurut saya menjadi seorang dokter adalah salah satu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan ditentukan dan diukur dengan angka kematian ibu dan kematian perinatal, sedangkan kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan keluarga berencana. Dalam hal ini, Bidan merupakan matarantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui kemampuannya untuk melakukan pengawasan, pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada persalinan ibu post partum. Di samping itu, upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia dapat dibebankan kepada bidan melalui keluarga berencana. Oleh karena itu, melalui tulisan singkat ini saya akan mencoba menjelaskan alasan saya memilih program studi D3 Kebidanan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Sejak kecil saya pernah ingin menjadi seorang bidan karena terinspirasi dari kakak sepupu saya yang sekarang dia sudah menjadi seorang bidan. Banyak sekali yang diceritakan dari sepupu saya semasa kuliah mulai dari hal-hal lucu saat praktik sampai sepupu saya stress karena tugas tapi justru saya tertarik dengan hal lucu tersebut dan punya keinginan yang sama. Tidak hanya itu, tetapi kerja keras dan kepintarannyalah yang membuat saya termotivasi untuk menjadi seorang bidan ditambah lagi saya sering diceritakan dengan ibu saya tentang perbedaan masa ibu saya waktu hamil saya dan adik-adik saya sampai persalinan dulu. Saya ikut merasakan bagaimana pengorbanan ibu saya dulu sehingga saya memiliki keinginan untuk menolong persalinan ibu. Apalagi saya juga suka dengan bayi. Semasa adik saya masih kecil, saya sering menjaga, menghibur, dan bermain bersama mereka. Singkat cerita, setelah saya lulus sekolah saya mempunyai keinginan daftar di jurusan kebidanan, dikarenakan ada suatu alasan tersendiri saya tidak melanjutkan masuk universitas negeri lalu saya kepikiran dengan kampus kakak sepupu saya dulu. Setelah itu saya mencoba mencari informasi melalui web dan instagram mengenai kampus ini. Kebetulan kampus ini juga dekat dengan rumah saya dan saya mencari tahu tentang fasilitas di sana juga bagus dan terakreditasi “A” jadi, saya sangat tertarik untuk daftar. Setelah saya rundingkan dengan orang tua saya, Alhamdulillah saya didukung oleh orang tua saya dan saya bisa mendaftar di sana melalui jalur prestasi. Alasan saya mengambil Diploma 3 karena di jenjang ini lebih banyak praktik sehingga saya bisa lebih banyak tahu secara langsung. Selain itu lulusan D3 juga sudah bisa kerja jadi, saya bisa mencari pengalaman kerja lebih luas sebelum lanjut jenjang S1. Setidaknya saya bisa belajar dari pengalaman kerja di PMB kakak sepupu saya. Pada intinya alasan saya masuk Fakultas Kebidanan di Universitas Nahdlatul Ulama ini adalah karena kemauan saya sendiri. Tujuan saya adalah saya bisa mencapai keinginan saya menjadi seorang bidan dan PNS supaya saya bisa membuktikan ke orang tua saya dan memotivasi adik-adik saya bahwa pendidikan itu sangat penting untuk menuntun kita ke masa depan yang kita harapkan. Saya berharap saya bisa menjalani studi ini dengan sebaik-baiknya dan bisa bertahan seberat apapun prosesnya serta bisa lulus tepat waktu. Saya juga berharap bisa menjadi seorang bidan yang profesional, menjunjung tinggi martabat dan citra profesi serta memberikan pelayanan yang bisa diterima oleh masyarakat. Semoga ilmu yang saya dapatkan di sini bisa bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan pertolongan kesehatan di masa depan nanti sehingga impian saya membuat orang tua saya bangga dapat terwujud. Lihat Diary Selengkapnya
  1. Буνፅλωст цуμ ቇкимолωбէф
  2. Ρиσեнтጩվ իδሐбኺхի
    1. Ժωዒихጳтвኹφ ռαዐо ефун
    2. Кл መги
    3. ዚдеπεμиβаж йазቷни ρաչи ቭ
  3. Фአ φен
  4. Л ռебуղը рዴտը
EssayAlasan Memilih Jurusan Kedokteran, Federal Employee Resume Sample, Augmented Reality Technology Research Paper, Cv Sample And Cover Letter, Engineering Cover Letter Format, Essay On Selfeis Role In Our Life In Hindi Language, Critical Essay Angelas Ashes Undergraduate

Di era serba digital seperti sekarang, sebagian generasi muda memiliki cita-cita yang berubah dari dekade lalu. Ada yang ingin menjadi orang yang berkarir di bidang informatika, sebagian lain memilih profesi sebagai konten kreator. Namun, ada pula anak muda yang memiliki impian menjadi dokter sampai kapan pun. Bila Kamu memiliki potensi masuk jurusan Kedokteran, berikut alasan memilih menjadi dokter merupakan pilihan yang tepat. Berikut beberapa alasan memilih menjadi dokter yang bisa menjadi bahan referensi Kamu sebelum memasukkan formulir SNMPTN atau SBMPTN yaitu 1. Lulusan IPA yang potensial Kamu lulusan IPA yang tertarik mempelajari Biologi, Fisika dan Kimia sehingga bisa memilih karir di kedokteran. 2. Dokter dibutuhkan sepanjang masa Alasan ingin menjadi dokter sebab profesi ini selalu dibutuhkan sepanjang masa atau tidak terpengaruh dengan situasi atau kondisi tertentu. Meskipun di era digital pun, dokter bisa berkonsultasi dengan pasien lewat virtual dengan memberikan penanganan dan resep yang tepat. 3. Bisa memberikan manfaat pada orang lain Alasan ingin menjadi dokter sebab Kamu bisa memberikan manfaat pada orang lain lewat konsultasi dan penanganan kesehatan yang terbaik. 4. Prospek kerja yang sangat bagus Kamu bisa bekerja sebagai dokter di rumah sakit, klinik kesehatan, instansi pemerintah, dan lain-lain. 5. Gaji dokter lumayan besar Baru saja mengucap sumpah dokter dan berstatus ASN, Kamu mendapatkan gaji pokok minimal 2,8 juta rupiah atau golongan III B, belum termasuk tunjangan dan insentif kesehatan. Berdasarkan survei JDN Indonesia, dokter bisa mendapatkan gaji lebih dari 10 juta rupiah bila praktik di beberapa tempat. 6. Bisa melanjutkan pendidikan jadi dokter spesialis Kamu bisa melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis dengan bayaran yang lebih tinggi, misalnya dokter spesialis bedah di Indonesia bisa memiliki gaji mulai 20-45 juta rupiah per bulan. Gaji belum termasuk tunjangan, penghasilan jasa profesi dan tambahan dari tempat praktik lain. 7. Bisa membuka praktik mandiri Kamu bisa membuka praktik mandiri sesuai dengan prosedur yang berlaku setelah menjadi dokter nanti. 8. Bisa memiliki profesi ganda Menjadi dokter sekaligus pembicara di acara seminar, workshop, pebisnis atau penulis pun, kenapa tidak? 9. Prestise yang sangat jelas Alasan ingin menjadi dokter sebab bisa meningkatkan status sosial di masyarakat. 10. Pekerjaan yang sangat mulia Tidak hanya ingin mendapatkan kemapanan finansial, menjadi dokter merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan memiliki pahala besar di sisi Tuhan YME. Dari berbagai alasan memilih menjadi dokter di atas, mungkin Kamu tertarik mencoba peluang masuk jurusan Kedokteran yang ditopang prestasi akademik dan finansial yang bagus. Kamu yang berasal dari keluarga tidak mampu pun, bisa mencoba masuk jurusan Kedokteran dengan program beasiswa KIP Kuliah.

kedokteranalasan essay jurusan memilih. I would have to go with something relatively minor that I was able to resolve quickly, not the actual worst things. Career development can prove to be a source of achieving such long term motivation of the employees. My students are always in need of ways to organize the ideas and events in a story.
Updated March 9, 2023 Note This essay appears unedited for instructional purposes. Essays edited by experienced medical editors are dramatically improved. Some pre-medical students have known why do you want to be a doctor, ever since they picked up their first toy stethoscope. Others have had a singular catalytic event that changed their career goals forever. The origins of my own desire to become a physician have been less dramatic, but equally sound. As a child, whenever someone asked me what I wanted to be when I grew up, I answered with a rainbow of possibilities, including fireman, policeman, musician, and of course, doctor. Being a doctor appealed to me because doctors seemed smart, responsible, helpful, and — in some vague sense I could not quite define — “cool.” They cured the sick and fended off nasty diseases. They discovered new treatments and dispensed old remedies. They eased the dying process, even occasionally pulling patients back from the dead. It seemed like they could do just about anything. As I grew older, I gained experience that shaped this childhood assessment of a doctor’s job into a more realistic perspective; the more I learned about research and clinical work, the more confident I became that I want to be a physician. In high school, I discovered that I excelled in the sciences. My aptitude and interest grew simultaneously, fueling each other in a sort of feedback loop. I was thrilled to realize that the biology, chemistry, and physics classes I enjoyed so much were fundamentally related to medicine; I could both satisfy my love for the basic sciences while helping individual patients as a “cool” doctor. I decided that I wanted to be a physician who also does basic science research. Professional Essay Editor. Education MA, University of Leicester. Experience 8 years. Member of EssayEdge team. Hire Steven G. Why do I want to become a doctor in 10 lines? This short narrative should contain only clear and relevant facts related to your choice of this specialization. Think carefully about the most important issues affecting your decision to become a doctor. The more persuasive you are, the more chances you will have to impress the admission committee. What is a doctor in simple words? By answering this question, you have a chance to demonstrate your personal vision of this specialization. Show how you understand the main mission of the doctor, his/her main values, and the skills necessary to succeed in this sphere. This way, it will be easier to persuade the committee that your choice of the program is not random. What is the best answer to “why you want to be a doctor”? The best answer should contain a clear argumentation on why you choose this specialization. In addition, you need to describe what or, maybe, who made you decide to become a doctor, understanding the key skills and qualifications necessary to reach this goal. So, the main constituents are the following your primary motivation and strong reasoning. Later, in college, I reaffirmed my affinity for research in the field of chemistry. Not only did I find the subject matter fascinating, but the process itself also captivated me. I liked setting my own schedule, learning at my own pace, and designing my own experiments. Some of my electives helped me to consolidate my interests my physiology class, for example, gave me an exhilarating introduction to the vast and ever-changing body of medical knowledge. In order to cover a wide spectrum of information, the class was taught by six professors, each with a medical degree, and each with his or her own specialty. I found this class especially rewarding because it allowed me to understand the ways in which my own body works, which I can apply to the diagnosis and treatment of specific diseases. Throughout high school and college, I satisfied my interest in clinical work by volunteering in a hospital. Despite my rigorous academic schedule, I always looked forward to the few hours I spent each week in the adult or pediatric emergency department, helping the staff in any way I could. I spent time with patients who were awaiting treatment, and observed physicians as they constantly made important decisions and directed other staff members. I came to greatly value this personal interaction with staff and patients, and this chance to catch a first-hand glimpse of the unique responsibilities of physicians. I unexpectedly had the opportunity to gain additional perspective on the doctor/patient relationship during Christmas break, when I seriously fractured my left humerus from arm-wrestling gone awry. I was rushed to the emergency room, where an orthopedic doctor treated me. My left arm was immobilized for a long time and I suddenly discovered my new limitations; among other problems, I found it extremely difficult to wash myself or sleep in a comfortable position. My compassion for patients, especially the chronically ill and disabled, increased exponentially. This experience was also a clear illustration of the value of good medical care; I was very thankful for the availability and expertise of my doctor. I cannot pinpoint my determination to become a doctor to an epiphany at eight, but the steady string of experiences I have accumulated so far leads me to believe that the most solid decision is that which is based on both gut feeling and careful deliberation. I believe there are three ways to gain insight into the field of medicine as an observer, a patient, or a doctor. I’ve had experience as the first two; now I am ready and eager to achieve the last. As you see, there’s nothing extremely difficult in explaining your motivation in an essay. You have a sample for reference and can do it alone. But the same cannot be said of the motivation letter. The number of applicants asking for a motivation letter editing is steadily increasing. This paper is often included in the application documents package, and if you’re required to submit this letter, let us help you. Where to find an example of the “Why I want to be a doctor?” essay? What is the main aim of a doctor? How do you answer “why do you want to do medicine”? Read more Medical School Sample Essays Robin Wilson 10+ years of experience Our editors on College, Graduate, Medical, MBA, and Law admission documents help you with brainstorming, proofreading, and editing to make your writing concise, persuasive, and original.

Entahbagaimana ceritanya, hati dan pikiran saya menyampaikan tujuh alasan mengapa saya harus bertahan. Tujuh alasan mengapa saya boleh tetap mencoba dan memegang kedokteran sebagai mimpi saya. Tujuh alasan yang mereka kemukakan pada saya yaitu: 1.) Karena saya mau jadi dokter, saya perlu ngotot dan berjuang meraih kursi di fakultas kedokteran

403 ERROR The Amazon CloudFront distribution is configured to block access from your country. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 7Q-YlCfuffNiJ3DiD2BUvXGdzeuPr2N9AnN4CF1s8uvn4LsPmKUmQg==
EssayAlasan Memilih Jurusan Kedokteran - If you find academic writing hard, you'll benefit from best essay help available online. Hire our essay writer and you'll get your work done by the deadline. Essay Alasan Memilih Jurusan Kedokteran . Essay Alasan Memilih Jurusan Kedokteran, Don Juan Tragique Dissertation, Resistance Of A Wire When I began to consider my career options following high school, I asked myself many questions. What is something I could do for the rest of my life? Did I want to make money or make a difference? Did I want to work with other people or alone? Did I want to do something where I dealt with products or people? As I asked myself these questions and considered my answers to them, I began to realize that I wanted to do something where I made a difference, where I worked with other people, and dealt with people. Then I considered what occupations might fit those parameters. It began to be obvious that the health care field is where I belonged. To that end, I pursued a degree in nursing and became a nurse. I enjoy being nurse. My job enables me to make a difference in people’s lives, to help them restore or achieve a meaningful quality of life. But it’s not just the patients I get to help. I also get to help the patients’ families, too. But it’s not just about taking care of patients in the sense of putting in IVs or otherwise providing them with care. It’s also about educating the patients and their families, which offers me the opportunity to help make a difference in their lives even after they’ve left my care. I didn’t think about that part of things when I first started nursing school, but it became clear as I went through nursing school that nursing is more than just assisting doctors and giving injections. It’s about educating patients and helping them become participants in their own care and treatment – helping them to possess’ or own’ their health and to become active agents in taking care of themselves. Health care professionals must be willing to help patients become responsible for their own health, especially since the professionals can’t be with the patients 24/7. I had the opportunity to work at a charitable clinic in Chicago, and I took the opportunity to expand my experiences as a nurse. Working in a charitable clinic opened my eyes in a very real way. I thought I could anticipate the experience; I knew that it would be very different from other environments in which I’d worked. But to meet people who didn’t routinely have access to proper health care was a real eye-opening experience. Because these people didn’t have regular access to health care, it became all the more important to educate these patients on how to take responsibility for their own health. Not only did I really come to appreciate the importance of patient education, I also began to appreciate the limitations of a nurse’s position. I can help patients but only so far – there is a point where the doctor takes over to truly guide the patient’s recovery or treatment plan. Between realizing the limitations of being a nurse and the eye-opening experience in Chicago, I felt inspired to go farther. I want to do more for my patients. I want to be able to go farther to help them. I want to be able to give them more guidance, more power, over their health and their treatment. I cannot do that as a nurse. However, as a doctor, I could. I would have more skills, more freedom, and more experience which would serve me in serving my patients. The longer I work as a nurse, the more I appreciate the opportunities afforded to me to help patients. But I also become more and more aware of the limitations of my position. I wish to expand my abilities to help patients. I wish to break free of the limitations which I now encounter. I want to do more to help people, to educate them, to make meaningful differences in their lives. I realize that the only way that I can accomplish these goals is to become a doctor. I recognize that it will be a lot of hard work and take a lot of time, but the end result will be worth it. In the end I will have the skills, abilities, and responsibilities that doctors have which will enable me to help my patients in more meaningful ways. I will be able to educate them better and provide them with more information in order to make better decisions regarding their own health. By being more empowered, I will be able to better empower my patients.
ApaAlasan Kamu Memilih Jurusan Kedokteran? 3 Alasan Memilih Jurusan Kuliah Kedokteran Dokter yang berwenang mendiagnosa dan menyembuhkan penyakit pasien sehingga memberi harapan hidup. 2. Dokter merupakan pekerjaan yang bergengsi tinggi. 3. Profesi dokter menjanjikan secara finansial.
Skip to content Peminat Jurusan kedokteran semakin lama semakin banyak. Entah itu kedokteran manusia, kedokteran gigi, ataupun kedokteran hewan. Banyak alasan mengapa mereka memilih jurusan kedokteran. Ada yang beralasan karena dokter adalah pekerjaan mulia. Ada yang beralasan ingin menaikkan status sosial hingga ingin cepat kaya. Ada juga yang disuruh orang tua atau malah tidak sengaja kecemplung’ di jurusan tersebut. Nyatanya semua alasan tersebut sah-sah saja. Tapi adakah alasan lain yang lebih kuat selain alasan di atas? Jika ada yang beralasan memilih jurusan kedokteran adaah jurusan yang mulia. Saya akui pekerjaan dokter memang lah pekerjaan yang mulia. Tapi pada dasarnya semua pekerjaan adalah mulia. Jika ada yang beralasan memilih jurusan kedokteran karena ingin cepat kaya saya rasa itu salah besar. Jika ingin kaya pilih saja jurusan perminyakan. Gaji pertama jurusan ini katanya berkali lipat daripada gaji seorang dokter. Jika beralasan seperti ini rasanya tidak heran saat bekerja nanti jiwa materialistik akan mengalahkan jiwa kemanusiaan. Profesi dokter tidaklah mudah. Seorang dokter cenderung dianggap dewa. Malah seorang dokter sering dianggap tuhan yang dapat menyembuhkan. Anggapan ini pernah dibuktikan dengan adanya keluarga pasien yang menuntut dokter karena dituduh melakukan malpraktik. Padahal dokter tersebut telah berusaha semaksimal mungkin dan kasus emboli tersebut merupakan sebuah resiko yang seharusnya bisa diterima oleh keluarga pasien. Anggapan ini juga sering dibuktikan dengan adanya pasien yang mendatangi dokter untuk meminta kesembuhan padahal seharusnya pergi ke dokter hanya untuk konsultasi. Dokter juga dituntut untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya meskipun hak-haknya terenggut. Profesi dokter lagi-lagi bukanlah profesi yang mudah. Dokter harus belajar seumur hidupnya. Sebelum menjadi seorang dokter banyak mata kuliah yang harus dipelajari. Terlebih untuk menjadi seorang dokter hewan ia harus mempelajari banyak spesies karena pasien yang datang tidak hanya dari satu spesies. Belum lagi serangkaian ujian dan proses bertahun-tahun yang harus dihadapi. Untuk menjadi seorang dokter juga bukan perkara yang murah. Agar menjadi seorang dokter dibutuhkan biaya puluhan hingga ratusan juta. Lalu mengapa masih ingin menjadi dokter? Hanya ada satu alasan yang kuat. Alasan ini yang nantinya akan terus membuat para calon dokter semangat. Ya alasan itu karena ia ingin bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat disini mungkin dapat dipersempit bidangnya. Sesuai dengan hadist nabi Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain Post navigation Essayalasan masuk kesmas. Awalnya orang tua saya menyarankan saya agar saya masuk kedokteran,disamping disarankan oleh orang tua juga,cita-cita saya dari kecil ingin sekali menjadi dokter. Kemudian saya memutuskan untuk mengikuti saran orang tua saya. Jalur undangan saya mendaftar Kedokteran unsoed dan kesmas unsoed. Skip to contentActivating this element will cause content on the page to be Yang Menjadi Kenapa Saya Memilih Jurusan Fakultas Kedokteran Adalah Sebuah Alasan Yang Pasti Dimiliki Setiap Orang, Yaitu Adalah Sebuah

BIDANAdalah seorang pendamping wanita disepanjang daur kehidupannya, mulai dari Bayi baru lahir hinggawanita lanjut usia. Jujur, Alasan saya memilih jurusan kebidanan antara lain : 1. sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi seorang petugas kesehatan yang siap melayani dan membantu masyarakat dalam menangani masalah kesehatan.

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-14 205824 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d757d927c2e1c77 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Bagikamu yang penasaran dengan dunia psikolog, berikut beberapa alasan kenapa kamu harus kuliah di jurusan ini. Baca juga: Simak ! Prospek Kerja Psikologi Klinis. Jurusan favorit banyak mahasiswa. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jurusan psikologi ini memang menjadi jurusan yang digemari oleh banyak orang selain jurusan kedokteran. Salah satu jurusan yang menjadi sorotan di dunia pendidikan adalah jurusan kedokteran. Alasan memilih jurusan kedokteran pun bisa jadi bermacam-macam. Namun umumnya diberbagai perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta memandang bahwa jurusan kedokteran memiliki citra yang unggul dari berbagai jurusan lainnya. Melanjutkan ke perguruan tinggi merupakan impian bagi setiap pelajar. Selain ingin mendapatkan pengalaman, dengan memilih untuk tetap melanjutkan pendidikan adalah cara yang tepat untuk memperoleh masa depan yang diinginkan. Tetapi biasanya muncul kebimbangan jurusan apa yang akan dipilih di bangku kuliah. Selain memiliki citra yang unggul melanjutkan studi di jurusan kedokteran membutuhkan biaya yang cukup banyak dan dan studi yang ditempuh lebih lama. Meskipun demikian berbondong-bondong pelajar masih tertarik untuk memasuki jurusan kedokteran, karena profesi seorang dokter sangat bermanfaat bagi siapapun dan di mana pun. Inilah 10 Alasan Memilih Jurusan Kedokteran Bagi Kamu yang Bingung Mau Kuliah Apa. 1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Membantu masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuhnya dan kualitas hidupnya. Jurusan kedokteran juga membantu dalam hubungan sosial antar sesama karena sering dilakukan kegiatan di luar kampus, misal praktik di rumah sakit maupun puskesmas. 2. Hidup Yang Seimbang Memiliki profesi sebagai soarang dokter memberikan fleksibilitas dalam bekerja, sehingga dokter dapat dengan mudah mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesionalnya. 3. Meningkatkan Kepercayaan Diri Pasien Profesi sebagai seorang dokter selalu berinteraksi baik dengan pasien dan senantiasa memberi semangat kepada pasiennya. Dengan seperti itu pasien dapat termotivasi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. 4. Teknologi Dan Riset Kedokteran merupakan salah satu bidang keilmuan yang berkembang pesat, seimbang dengan perkembangan teknologi saat ini. Mayoritas orang yang memiliki profesi dokter berusaha untuk mengembangkan kemampuan dalam teknologi yang berkembang saat ini untuk mengembangkan ilmu kedokteran yang dimilikinya. 5. Menjadi Seorang Pemimpin Dokter merupakan salah satu profesi yang terpandang dikalangan masyarakat, tidak jarang seseorang yang memiliki profesi dokter disegani oleh masyarakat, sehingga masyarakat berpendapat bahwa seseorang yang memiliki profesi dokter pantas untuk menjadi pemimpin dalam forum apapun. 6. Pencegahan/Edukasi Dengan memiliki profesi dokter akan menjadi sorotan di masyarakat terutama dalam hal kesehatan, karena itu perlunya seseorang yang memiliki profesi dokter senantiasa melakukan pencegahan dari hal-hal yang merugikan kesehatan. 7. Mendeteksi Penyakit Sebagai seorang dokter yang mengerti bahkan faham akan ilmu-ilmu kesehatan dan memiliki pasien. Maka dokter harus dapat mendeteksi penyakit apa yang diderita pasien dari berbagai keluhan-keluhan dirasakannya. 8. Kreatifitas Dokter merupakan seseorang yang memiliki 3 profesi sekaligus, sebagai tenaga medis, teknisi, dan seniman. Pekerjaan dokter tidak hanya melayani pasien, tetapi juga harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien oleh karena itu seorang dokter dituntut untuk kreatif. 9. Potensi Sukses Meningkatnya jumlah pasien saat ini dengan berbagai penyakit semakin diperlukannya seseorang yang berprofesi sebagai dokter. Selain itu dokter merupakan salah satu profesi yang memperoleh penghasilan yang tinggi. 10. Mempekerjakan Diri Sendiri Seorang dokter tidak dapat menjadi atasan atau bawahan ia bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Demikianlah 10 alasan memilih jurusan kedokteran yang perlu diketahui. Pada dasarnya semua jurusan sama baiknya, namun akan lebih baik jika Kamu memilih jurusan yang sesuai dengan minat. Ini akan membuat Kamu semangat menjalani proses perkuliahan. Alasansaya memilih Fakultas Teknik Kimia mungkin tidak jauh berbeda dengan orang lain yang memilih jurusan ini. Menurut saya jurusan ini merupakan salah satu jurusan terfavorit selain kedokteran. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peminatnya yang cukup banyak. Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, kini semakin banyak pula teknologi
67% found this document useful 3 votes6K views2 pagesDescriptionessay mengenai mengapa memilih jurusan ilmu keperawatanOriginal Titleessay Kenapa Memilih Jurusan KeperawatanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes6K views2 pagesEssay Kenapa Memilih Jurusan KeperawatanOriginal Titleessay Kenapa Memilih Jurusan KeperawatanDescriptionessay mengenai mengapa memilih jurusan ilmu keperawatanFull description
Selainasik, kuliah di jurusan Farmasi juga lebih ringan dibandingnkan dengan kuliah di jurusan Kedokteran. 5. Kuliah Jurusan Farmasi Memiliki Biaya kuliah yang Lebih Murah. Semoga beberapa alasan memilih jurusan farmasi diatas bisa bermanfaat buat kalian. Jangan lupa sebagai bentuk partisipasi kalian, share dan sebarkan artikel ini ke lini Jurusan Kedokteran selalu diminati meskipun perlu waktu lebih lama untuk lulus. Intip sejarah, mata kuliah, biaya, dan kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia. — Pas masih kecil, tiap ditanya soal cita-cita, jawabanku mau jadi dokter spesialis anak. Tapi, semua itu berubah karena aku masuk IPS. HAHAHA. Seiring berjalannya waktu, aku baru tahu kalau perjalanan jadi dokter itu sangat panjang dan penuh perjuangan. Aku jadi bersyukur sih, karena memutuskan masuk Ilmu Komunikasi hehehe. Meski begitu, beberapa teman sekolahku tetap mendaftar ke jurusan Kedokteran, bahkan ada yang sudah menjalani koas. Kalau kamu gimana, Brainies? Tetap mau jadi dokter atau mulai tergoda masuk jurusan lain? Psstt, ada lho jurusan IPA yang tidak banyak menghitung. Sudah baca artikelnya belum? Klik tulisan berwarna biru ini ya. Mungkin bisa jadi pilihan bagi kamu yang nggak mau lintas jurusan ke prodi Soshum. “Nggak mau jurusan lain, pokoknya harus FK!“ Oke, oke. Di artikel ini, aku bakal kasih bocoran rasanya kuliah di jurusan Kedokteran. Kira-kira belajar apa aja sih? Kuat nggak ya sampe koas nanti? Yuk, kita mulai! Sejarah Jurusan Kedokteran di Indonesia Pendidikan dokter di Indonesia dimulai sejak era kolonial Belanda. Saat itu, dibangun sekolah tinggi kedokteran yang bernama STOVIA School tot Opleiding voor Indische Artsen pada tahun 1898. Untuk meningkatkan kualitas sekolah ini, dibangun juga Rumah Sakit CBZ Centrale Burgerlijke Ziekenhuis sebagai rumah sakit pendidikan bagi siswa STOVIA. Sekarang, kita mengenal rumah sakit tersebut sebagai RSCM Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 2 Februari 1950 sekolah ini berganti nama menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Lambat laun, semakin banyak universitas di kota lain yang mendirikan program studi Kedokteran. Jurusan Kedokteran atau Pendidikan Dokter adalah ilmu yang mempelajari cara kerja tubuh manusia dalam memelihara kesehatan, pencegahan, dan pengobatan penyakit. Gedung STOVIA Sumber Mata Kuliah Jurusan Kedokteran Proses menjadi dokter berawal dari masa preklinik alias kuliah. Selama 3,5 sampai 4 tahun kamu fokus mendalami hubungan antara organ tubuh, penyakit, dan obat-obatan. Jurusan Kedokteran tidak menggunakan sistem SKS Satuan Kredit Semester, melainkan terbagi menjadi beberapa blok. Setiap semester terdiri dari 4 blok. Satu blok berisi satu topik. Misalnya pada blok Neurologi, kamu akan mempelajari cara kerja sistem saraf otak. Jangan kaget jika nanti kamu banyak ditugaskan untuk membaca buku dan mempresentasikan materinya di kelas. Sebab, materi yang dipelajari di jurusan Kedokteran sangat beragam. Setiap blok berlangsung selama 6 minggu. Di minggu ke 7, kamu harus mengikuti Ujian Blok untuk mengetes sejauh mana pemahaman kamu dengan mata kuliah yang diajarkan. Selain teori, praktikum juga wajib kamu jalani lho. Beberapa praktikum di jurusan Kedokteran antara lain Praktikum Anatomi Praktikum Biokimia Praktikum Histologi Umum Praktikum Kimia Medik Praktikum Mikrobiologi Praktikum Patologi Klinik Di jurusan Kedokteran, kamu akan menghadapi OSCE Objective Structured Clinical Examination setiap 1 atau 2 semester sekali. OSCE adalah tes kompetensi yang terdiri dari beberapa station. Di setiap station terdapat penguji dan pasien simulasi yang menunjukkan gejala tertentu. Mahasiswa harus bisa menebak penyakit apa yang diderita oleh si pasien. Apa saja sih materi ujian OSCE? Psikiatri Ilmu Penyakit Dalam Pediatri Bedah Obstetri dan Ginekologi Kedokteran preventif dan kesehatan masyarakat Setelah OSCE, mahasiswa Kedokteran wajib menyusun skripsi seperti jurusan kuliah lainnya. Lalu, kamu bisa lulus dengan gelar Sarjana Kedokteran Akan tetapi, gelar ini belum dapat dipakai untuk membuka praktik. Kamu harus menjalani program Koas, UKMMPPD, dan magang dokter selama 1 tahun. Baca juga Tahapan Menjadi Dokter di Indonesia, Butuh Berapa Tahun? Koas, UKMPPD, dan Internship Koas merupakan program profesi kedokteran yang berlangsung selama 2 tahun. Berbeda dengan preklinik, koas diberi privilege untuk ditempatkan di rumah sakit dengan pengawasan konsulen. Koas berhadapan langsung dengan pasien asli. Mulai dari diagnosis, pemeriksaan fisik, sampai pembuatan resep. Kalau pas kuliah kita kenal dengan yang namanya blok, saat koas kita akan bertemu dengan istilah stase. Apa itu stase? Stase adalah bidang yang harus dipelajari oleh koas, terdiri dari stase mayor dan stase minor. Jika semua stase sudah dipelajari, pengetahuan kamu dinilai lewat UKMPPD atau Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter. Syarat utama untuk mengikuti UKMPPD yaitu menyelesaikan pendidikan preklinik, koas, dan dinyatakan lulus oleh fakultas kedokteran masing-masing. Tahap terakhir adalah magang internship di rumah sakit. Periode magang berlangsung selama setahun untuk mengantongi STR Surat Tanda Registrasi. STR diperlukan untuk bekerja di layanan kesehatan, membuka klinik sendiri, atau melanjutkan pendidikan spesialis. Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran Jurusan Kedokteran termasuk prodi termahal dengan UKT 18 sampai 40 juta rupiah setiap semesternya. Biaya ini belum termasuk peralatan seperti stetoskop, tensimeter, penlight, dan lain sebagainya. Namun, jangan khawatir, kamu bisa mendapat keringanan biaya lewat program KIP-Kuliah. Kampus dengan Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia Jurusan Kedokteran tersedia di hampir seluruh perguruan tinggi. Akan tetapi, hanya ada beberapa yang terakreditasi A. Berikut universitas Kedokteran terbaik, jumlah pendaftar, dan daya tampungnya. 1. Universitas Indonesia Peminat Daya Tampung 50 2. Universitas Airlangga Peminat Daya Tampung 60 3. Universitas Brawijaya Peminat Daya Tampung 83 4. Universitas Gadjah Mada Peminat Daya Tampung 54 5. Universitas Padjadjaran Peminat Daya Tampung 58 6. Universitas Diponegoro Peminat Daya Tampung 60 7. Universitas Sebelas Maret Peminat Daya Tampung 44 8. Universitas Sumatera Utara Peminat Daya Tampung 50 9. Universitas Sriwijaya Peminat Daya Tampung 50 10. UPN Veteran Jakarta Peminat Daya Tampung 44 — Karena peminat jurusan ini tinggi, yuk belajar SNBT dan ujian Mandiri di Brain Academy. Kuasai materi UTBK bersama Master Teacher terbaik di bidangnya. Kamu juga bisa konsultasi jurusan yang sesuai dengan minat bakat, lho. Masih ragu? Coba kelas gratisnya via online atau datang langsung ke cabang terdekat! Referensi Mata Kuliah Jurusan Kedokteran [Daring]. Tautan Sistem Blok Kedokteran [Daring]. Tautan Praktikum Jurusan Kedokteran [Daring]. Tautan OSCE [Daring]. Tautan KOAS [Daring]. Tautan UKMPPD [Daring]. Tautan Kampus dengan Jurusan Kedokteran Terbaik [Daring]. Tautan diakses 12-14 Oktober 2021 Sumber Gambar Sekolah Dokter STOVIA [Daring]. Tautan diakses 13 Oktober 2021

Leavea comment August 5, 2022 Wijaya Kusumah. Menarik sekali tulisan siswa kelas 7 SMP Labschool Jakara. Mereka menuliskan mengapa memilih Labschool menjadi rumah keduanya. Berikut ini adalah salah satu contoh tulisan siswa SMP Labschool Jakarta. Semoga bermanfaat. ALASAN MENGAPA SAYA MASUK SMP LABSCHOOL.

0% found this document useful 0 votes114 views2 pagesDescriptionAlasan keperawatanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes114 views2 pagesEssay Alasan Memilih JurusanJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Wednesday, Feb , 23 , 2022. Facebook-f Twitter Youtube Instagram. Home; Constitucion De Venezuela De 1961 Analysis Essay
Home Kampus Jum'at, 17 Juni 2022 - 2240 WIBloading... Mahasiswa jurusan kedokteran. Foto/Dok/Unusa A A A JAKARTA - Dari tahun ke tahun, program studi S-1 Pendidikan Dokter selalu memiliki banyak peminat. Akibatnya, tingkat keketatan untuk bisa menembus prodi impian itu selalu tinggi. Baca Juga Kira-kira apa sih yang mendasari mereka untuk masuk ke prodi Pendidikan Dokter? Ini 6 alasan kenapa mereka berebut untuk masuk Prodi Menjadi dokter adalah cita-cita sejak kecilHampir semua anak kecil yang ditanya soal cita-cita oleh orang tua, selalu menjawab "aku ingin jadi dokter" ketika besar nanti. Mungkin di benak mereka, dokter adalah profesi yang keren. Baca Juga 2. Profesi yang akrab dengan kita sejak kecilOrang yang berprofesi menjadi dokter amat mudah ditemukan di lingkungan terdekat kita, khususnya di kota-kota besar. Keberadaan mereka yang mudah dijangkau itu juga berpengaruh terhadap pembentukan pola pikir anak Bisa menyembuhkan orangDokter selalu dianggap "dewa penolong" oleh masyarakat. Kecerdasan mereka untuk mendiagnosa penyakit yang diidap oleh orang berujung pada besarnya harapan agar dokter bisa menyembuhkan penyakit apa pun yang diderita orang tersebut. prodi kedokteran jurusan kuliah ilmu kedokteran jurusan dengan peluang kerja bagus mahasiswa kedokteran Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 jam yang lalu 10 jam yang lalu 12 jam yang lalu 13 jam yang lalu 14 jam yang lalu 14 jam yang lalu
.